Memang fantastis, sirkuit di Jatim bertambah satu lagi. Setelah Hafidz 286 Motocross Circuit, Gondang, Mojokekerto, yang baru saja kelar direnovasi dari desain lama.
Sekarang, Sirkuit MX-GTX Superkirun di kawasan Desa Sumbergayam Durenan, Trenggalek baru saja kelar dibangun. Diklaim proses pembangunanya bersamaan dengan sirkuit MX-GTX Bungur di kawasan Tulungagung.
Tapi, sayang atraktifnya perkembangan MX-GTX di Jatim, hanya berkutat di zona plat L, W, N dan AG.
Jadi, hanya berkembang di wilayah yang memang produktif mencetak crosser potensial, terkait keberadaan MX Training dan jajaran insan otomotif yang peduli dengan perkembangan MX-GTX di Jatim.
Termasuk, latar belakang pembangunan sirkuit MX-GTX Superkirun, Durenan, Trenggalek.
Dengan tipikal tanah jenis vulkanik, desain supercross direalisasi di lahan yang diapit area sawah dan perbukitan.
Nama H. Mustofa Suwondo crosser executive yang identik dengan nomer start 79, mengemuka. Mengingat, H. Mustofa yang memprakarsai, dibalik rencana dan tujuan pembangunan sirkuit dengan panjang 1,1 KM.
Diadopsinya desain supercross ini juga atas input H. Mustofa, dengan S. Huda crosser kawak Kediri, sebagai eksekutornya.
Tarjetnya, tantangan handicap yang lebih rapat dan hampir tak memberi ruang rileks para crosser ini, dapat meningkatkan improve dan kapasitas skill crosser.
"Jadi tak hanya mencari keringat guna memperbaiki imun saja, optimis crosser yang berlaga disini akan mendapat serapan ilmu yang lebih memadai dan terukur, "promo crosser yang biasa memacu KTM SX 250 versi 2021 itu.
Proses pembangunanya, berjalan atas dukungan Dwi Setyo Kepala Desa Sumbergayam, Trenggalek, serta jaajaran Pemkab Trenggalek kolega dekat H. Mustofa.
Makin spesial, misi lain di balik pembangunan sirkuit MX-GTX Superkirun ini, juga atas pertimbangan Trenggalek yang terklasifikasi sebagai kota transisi.
Diharapkan bisa bertransformasi menjadi destinasi, agar kembali ramai menjadi tujuan crosser, tracker, manager, owner team MX-GTX luar daerah.
Hingga kelak para promotor balap yang ingin menggelar event MX-GTX di Trenggalek.
"Dengan begitu, perekonomian masyarakat ikut tersentuh, dari pengusaha losmen, UMKM bidang kuliner dan sentral oleh-oleh, "obsesi H. Mustofa.
Pemaparan pengusaha ekspedisi PT. Sarana Artha Logistik itu memang beralasan cukup mendasar.
Sebab, MX-GTX bisa menjadi alternatif penghobi road race yang biasanya full throttle di stadion Keludan, Trenggalek.
Tapi, makin tidak jelasnya jadwal event road race, banyak yang hijrah ke drag bike, adventure dan aktifitas pekerjaan dengan latar non otomotif.
Kemungkinan point ini jadi pemicu Trenggalek akan terjadi krisis otomotif.
"Hadirnya, sirkuit MX-GTX Superkirun, desa Sumbergayam, Durenan, Trenggalek diharapkan bisa menjadi solusi dan alternatif, untuk kembali menggairahkan otomotif segmen roda dua, "semangat H. Mustofa.
Saya pribadi cukup berempati, dengan dampak pandemi terhadap otomotif, serta perekonomian masyarakat yang terdampak.
"Saya sebagai putra Trenggalek, yang aktif di MX-GTX, merasa memiliki beban moral dan tanggung jawab, atas kelangsungan perkembangan otomotif di Trenggalek, "tegas H. Mustofa.
Dan sirkuit MX-GTX Superkirun, Durenan, Trenggalek ini adalah jawaban wujud nyatanya. Untuk kembali memikat pelaku racing, untuk sementara waktu agar bisa bergulir lebih dulu di MX-GTX.
"Dan faktor kebetulanya, 70% para penghobi otomotif di Trenggalek, sudah beralih ke off road roda dua, seperti adventure dan GTX, "analisa H. Mustofa yang pekan silam menggelar syukuran dengan masyarakat, beberapa crosser dan Kamituwo desa.
Itu artinya sirkuit MX-GTX Superkirun, Durenan telah melalui sesi soft launching dan siap untuk beroperasi. "Insyaallah usai PPKM mari kita Gass Poll sama-sama, "himbau H. Mustofa. enea/foto : H. Mustofa