Ada yang spesial di perhelatan Drag Bike yang digelar dua hari, hasil garapan Maulana dari AE Indonesia, silam.
Pasalnya, selain memakai trek lintasan depan alun-alun Caruban, juga dihadiri oleh jajaran Team Marketing, Promosi, Engineering, Research & Development PT. Federal Izumi Manufacturing.
Memang menjadi pemandangan ironis, pabrikan torak, piston atau seker itu, hingga turun gunung.
Kalaupun misinya promosi, toh namanya sudah besar dan tenar.
Juga dikenal masyarakat racing, dari grasstrack, road race, drag bike, touring, adventure sampai daily use.
Lantas, ada muatan misi apa, sejatinya kedatangan mereka ? Yuk merapat biar lebih dekat.
Ada Luthfi menjabat Team Marketing, Felix tukang Designer Research & Development, Jundi bagian Engineering Team Support PT. Federal Izumi Manufacturing dan pengawas umbul-umbul ada Andi Sub Dealer wilayah Jatim-Bali.
Tanpa basa basi, Kedatangan mereka ini, pertama untuk mereminding brand FIM piston di segmen drag bike, usai badai pandemi.
Sebab, Luthfi, Jundi, Felix dan Andi yakin saat balap resmi libur, pelaku underground alias karapan liar tetap jalan terus.
Di fase vakumnya balap resmi, dengan kondisi perekonomian yang terdampak tadi, lantas bagaimana siasat para builder dan tuner perihal pemakaian piston ?
Apakah sekelas option part vital seperti piston, ada solusi atau siasat terkait pemakaian brand-nya ?
"Di ruang ini, kami ingin sharing dan komunikasi, dengan builder-nya langsung, soal pengalaman juga keluh kesahnya, "lontar Luthfi.
Bahkan, para pria humble itu, penasaran dengan tradisi perilaku tuner yang biasa menangani Sport 4 Tak Tune Up 250 cc basic karbu, yang tenar disebut "Herex".
Memang rasional, investigasi mengerucut ke kompartemen mesin Herex.
Mengingat, di kelas satu ini, boros pemakaian piston, sekaligus berkah.
Sebab menjadi kontribusi terbesar pabrikan piston aftermarket.
Pemaparan ini, memang rasional, ketika meninjau "extrem-nya" modifikasi mesin yang diadopsi builder.
Pengaruh dari panjang stroke up, yang tak lagi sebanding dengan kemampuan off set piston.
Limit kemampuan material yang mendekati resiko, pengaruh kalor tinggi efek membengkaknya kubikasi silinder.
Belum lagi, kemampuan spesifikasi pelumas mesin, terkait testcase sehubungan perubahan kalor mesin hasil modifikasi.
"Jujur di point ini, kami penasaran, untuk lebih dekat komunikasi dengan builder atau tuner Caruban, yang dikenal gudangnya Herex, "jelas Jundi.
Memang berat, untuk menjawab kebutuhan builder Herex, sebab dibutuhkan piston dan ring piston yang strong, untuk menyiasati basic mesin non racing.
Dasar itu, formula material piston dan ring piston, di level extreme ini, telah kami siapkan beberapa tipe dan masih tahap test case.
"Berikut kajian, dari spesifikasi dominan basic mesin "Herex", terkait kemampuan siklus pelumasan, ruang pelepas panas, breather tube, hingga batasan panjang piston yang bisa kami upayakan, "tambah Jundi.
Mengingat limit panjang piston, selalu menjadi debat kusir dan konsekuensi potong piston, pengaruh extreme-nya stroke up.
"Kalaupun diberi solusi, pilihan membesarkan silinder, "ngelesnya" lebih digdaya long stroke, "senyum Jundi.
Jujur, menghadapi ragam modifikasi para builder, kami justru sangat mengapresiasi.
"Bahkan, menjadikan kami tak lagi bisa tidur sore, buat cari terobosan baru, menjawab builder Herex, "semangat Luthfi.
Nah, sebagai pelengkap pencarian bahan data, penunjang kerja piston itu, mode dan tradisi pemakaian oli mesin turut menjadi sorotan.
Catatan kami masih mengarah, 4 dari 6 team drag yang turun di kelas Herex, masih memakai oli mesin regular atau non racing.
Metodhe pemakaian, tak ada penggantian selama jalanya lomba.
Terlepas dari bajet dan financial, salah kaprah dan pembenaran demikian, yang sedikit demi sedikit harus diluruskan, untuk alasan rasional.
Dari tinjauan ini, beratnya proses riset, tak lagi mengacu dengan kombinasi oli mesin jenis racing.
"Melainkan, clearence ring terhadap liner yang dijadikan solusi terbaiknya, "sorot Jundi merasa heran.
Sisi lain, kedatangan personil Ujung Tombak PT. Federal Izumi Manufacturing ini, juga memperkenalkan produk terbaru dari brand FIM piston.
Piston tipe forging oversize 175 cc, hasil pengembangan piston yang sempat dipakai di kejuaraan road race level Asia.
Kebetulan, juga lagi diburu builder mesin "Sleep Engine", yang lagi marak di Jawa.
Yaitu, modifikasi mesin bebek yang kubikasinya dipaksa hingga 200 cc, bahkan lebih.
Fisik dan desain-nya, menganut high dome flat, kondisi "mentah".
Sehingga, builder atau tuner bisa merekondisi melalui bubut, sesuai kebutuhan.
"Bicara kebutuhan, banyak persepsinya, dari pengaturan perbandingan kompresi, menyesuaikan bentuk ruang bakar, memberi ruang space bukaan katup, sampai bentuk dome yang lagi jadi trend, "urai Felix.
Menurut Felix, kemampuan piston ini mampu menahan hingga temperatur 450 derajat Celcius.
Atau setara menahan gempuran perbandingan kompresi 14 : 1, memang spesial disajikan untuk lintasan resmi, yang tak mengenal istilah "panggang mesin" seperti trik "licik" di lintasan liar.
Kelebihan, memang ada di bahan kandungan ring piston, terdapat nikel olahan.
"Sehingga, memungkinkan dipergunakan untuk gasingan tinggi dan panas yang extreme, seperti halnya konsumsi racing, "yakin Felix.
Pada prinsipnya, dari event drag bike Caruban ini, cukup banyak input yang sungguh atraktif.
"Terkait untuk pengembangan produk kami, dalam mengawal inovasi, kreasi dan ekspresi gila, para builder Jatim, "terang mereka kompak. skg/foto : doc