Seri pembuka Kratingdaeng Cleosa MX GTX 2025, yang dihelat di sirkuit Bandungan, Semarang, sukses menjadi sesi pemantapan bagi petarung RDNG Bali Motopark ART Industries, Badung.
Pasalnya, serapan teknik dan skill membalap, jauh lebih berbobot juga berimbang, bagi I Made Ony, Adin dan I Kadek Ocha, petarung RDNG Bali Motopark ART Industries.
Mengingat, di laga yang berlangsung di lereng bukit ini, dijubeli oleh petarung Nasional juga Internasional !
Momentum ini, sekaligus menjadi pembuktian skill dan fisik petarung, berikut Divisi Teknik RDNG Bali Motopark ART Industries.
Ony sapaan crosser MX2 Novice, yang ikut berlaga di kelas bebek Grasstrack dengan jam terbangnya, di kelas Bebek 4 Tak Standard Non Pro, mampu menorehkan prestasi terbaiknya.
Ini pengalaman saya terberat, karena terus berspekulasi menghadapi lintasan keras dan basah.
Menurut penyandang hole shot itu, tipikal tanah lintasan jauh lebih memforsir fisik, pengaruh tebalnya lumpur kering dan basah.
Kekuatan lengan atas dan paha kaki menjadi pertahanan terakhir, ditengah konsentrasi menjaga body balance, demi menempati posisi terdepan.
"Saya akui, laga yang berjalan mode Mud Race ini, menjadi sesi pembuktian durability mesin.
Sebab, setelah bergasing di RPM tinggi mengeksplore speed, lanjut dipaksa melawan tebalnya lumpur, saya jadi sering terjebak di Over RPM.
Di fase itu, saya mendapat ilmu baru, pengaruh memainkan power band gigi rasio, dari perbandingan ringan dan berat, "beber Ony yang ditimpa problem guider rantai, saat bergulirnya Moto2 kelas MX2 Novice.
Sedang Ocha sapaan crosser yang bertempur di kelas MX2 dan sport grasstrack, menilai laga kali ini merupakan puncaknya kompetisi para jawara grasstrack.
Tensinya sangat tinggi dan berimbang, Saya telah berusaha semaksimal mungkin, untuk mengumbar power dan speed, hingga membuka racing line baru.
"Puji syukur, selama perjalan race tak ada problem, sampai finish.
Tapi, di laga ini, saya menemukan parameter baru, soal performa mesin yang terus pesat pengembangan-nya.
Dan akan saya jadikan bahan evaluasi bersama Divisi Teknik, untuk menghadapi laga mendatang, "kata Ocha.
Demikian Adin, di laga kali ini masih kental menjadi fase pemantapan mental bertarung menghadapi crosser MX85.
Kendati cukup banyak track "amblas" yang terkamuflase oleh lumpur, nyali Adin tetap menyala untuk mengumbar speed.
Seolah telah terbiasa menghadapi mode Mud Race, seperti pengalaman saat bertandang di event-event motocross sebelumnya.
"Saya sudah berusaha konsentrasi menjaga fokus, membangun improve sesuai kondisi lintasan, sampai mendapat posisi terbaik di koloni depan.
Saya mulai menemukan ritme terbaik, untuk menghadapinya, tapi masih ada fase yang membuat saya kurang brutal, untuk menyelesaikan-nya.
Kedepan-nya, tinggal menambah intensitas giat sparing partner yang mungkin masih kurang dalam mode Mud Race, "senyum Adin.
Di sisi lain, kabar hangat juga disampaikan oleh Pak Wi Owner Team, sehubungan telah bergabungnya "MCR" nama brand option part after market, di RDNG Bali Motopark ART Industries, Badung.
Pertimbangan mendasar, konsistensi dan prestasi RDNG Bali Motopark ART Industries, Badung, di kejuaraan motocross, telah mutlak menjadi daya pikatnya.
"Sementara, Kampas kopling dan rantai 428 tipe H, yang bisa diadopsi di kuda besi grasstrack bebek juga di sport.
Kalau mengasumsikan sesi pembuktian-nya berani di laga grasstrack, maka saya yakini faktor kualitasnya telah teruji, "nilai Pak Wi. skg