Eksistensi dan semangat, rider yang sempat memberi warna balap motor tanah air, di 2000 silam ini memang tak terbantahkan !
Bahkan sejak gantung helm, aktifitas dan kehidupan Aan Ferdiansyah, tak bisa jauh dari otomotif, khusus-nya segmen racing kompetisi !
"Padahal, saya sempat bekerja di PT. Freeport, tapi saat cuti pulang ke kampung halaman, begitu sedih, berbalut simpati saat melihat motor-motor road race, yang ada di garasi.
Saya pribadi, dengan sadar jagad otomotif begitu familiar, nyaman dan memberi energi positif begitu kuat, saat bersanding-nya.
Takdir, karier dan keluarga, lantas saya usahakan akur, agar seiring sejalan dan bisa tumbuh berkembang bersama, "terang Aan sapaanya.

Kabar terbarunya selain aktif di bidang up grade performa mesin, modifikasi suspensi, modifikasi rangka dan instruktur balap, Aan sejak 2 tahun silam telah intens berlaga di kelas ExRider.

Makin spesial, Aan justru menerjemahkan kelas ExRider sebagai kelas silaturahmi, untuk menjalin komunikasi, demi gairahkan racing kompetisi di pulau Bali.
Bahkan, misi senyap ini telah dikomunikasikan bersama I Gusti Bagus Andika Bagaskara, S.H., M.Kn owner Esa MX, Bali, pelaku otomotif kawak Bali, yang juga menghendaki racing kompetisi kembali bergairah di Bali.
Termasuk di kejuaraan Singaraja Sakti Cup Race 2025, yang belum lama ini digelar di Singaraja, selama 2 hari.

Aan tampil full team, berikut bejibun sponsor-sponsor, yang bangga atas reputasi, prestasi, kiprah dan nama besar Aan di jagad otomotif roda dua.
Seperti ESA - MX, GARASII 16, FrnZ, TWH - Felix Motor Sport, Yuddie Motor Sport, Handaru Transport, Prokitt Squad, Depot Batan Sabo., Biwa Tour, Davis Ink Tattoo, Cipta Karya Pradana Property, Gianyar Vapor Blasting, Mega Mulia Gold, Apotek Sari Empelan, NK-13, KR-racing, AF-Ponsel, Wara Wiri Trans, 2-Blasting, Risky Loco'st, David Yoe 89 dan Nasi Pedas Ibu Andika.

Aan bertempur di kelas ExRider Bebek 4 Tak 150 cc Standar dan ExRider Bebek 2 Tak 125 cc.
"Memang di 15 tahun silam, rider-rider yang berlaga di kelas ini, adalah rival berat saya, terlebih saat ter-propaganda team pabrikan.

Tapi, sekarang mereka adalah saudara semua, dari menjalin bisnis bersama, kopdar bersama, kadang sampai beradventure, mengenang masa silam, "senyum Aan.
Kendati demikian, soal kompetisi tetap berjalan panas, masing-masing rider memamerkan gaya balap khas petarung Milenium.
Rider-rider yang sempat tenar di era Bebek 2 Tak Underbone 116 itu, masih kental oleh gaya balap brutal dan serba terukur.

Sesekali, menyelipkan canda di tengah sengitnya perjalanan kompetisi, yang memanfaatkan Jl. Dewi Sartika, Buleleng, Bali.
"Puji syukur, dengan kembali aktifnya ExRider di Bali, pelan tapi pasti, regenerasi rider-rider Rookie mulai tampak.
Artinya, dengan ExRider kami juga terobsesi menyajikan sisi inklusif-nya, kembali menggairahkan racing kompetisi di Bali.
Serta, berpartisipasi mencetak alternatif peluang industri kreatif otomotif di Bali, "jelas Aan.

Di kesempatan yang sama, Aan juga intens mengawal, perjalanan karier Joshua Ryantika kandidat rider potensial Bali.
Rider dengan nomor start #70 itu, berlaga di kelas Bebek 2 Tak 125 cc Pemula dan Bebek 2 Tak 116 cc Lokal Bali.
Jojo begitu public racing Bali menyapanya, untuk prestasi saat ini tercatat di 5 besar rider potensial di wilayah Bali dan Lombok.
"Cuman, secara perkembangan teknik dan skill, Jojo lebih banyak jam training, dibanding jam terbang di kejuaraan road race.
Artinya, saya terus mengantisipasi, untuk memonitor pertumbuhan teknik dan skill-nya, agar sebanding dengan status-nya yang masih pemula.
Jadi, bekal teknik dan skill terus saya tanamkan, melalui sparing partner, mensimulasikan tingginya tensi kompetisi, "urai Aan. skg



















































