Bisa dikatakan menuai panen di tahun ini, terkait dengan makin banjirnya orderan up grade Honda CRF 150. Strategi yang dipakai Pak Be di garuk tanah, sejak awal CRF 150L diluncurkan di pasaran membuahkan performa signifikan belakangan ini.
Sebab, terhitung Pak Be yang lebih dulu riset dan mengembangan korekan CRF 150L. Test case dan perbaikan hingga final, sukses menghantarkan beberapa pembalap motocross naik podium. Khususnya saat berlaga di kelas sport trail open.
CRF 150 hasil up gradenya mampu fight dengan sport trail yang sebelumnya pernah meluncur dan berkompetisi lebih dulu di even motocross dan grasstrack. Dari perjalanan singkat dan berat, workshop Pak Be yang beralamat di Perum Tamasa VIII/2, Tambak Sawah, Waru, Sidoarjo belakangan ini banjir order.
Bukan hanya pelaku motocross dan grasstrack yang order option part mesin custom dan up grade di workshopnya. Tapi, rider penunggang CRF 150 harian dan mania supermoto mulai merapat ke Kaisar Motor, Sidoarjo yang bisa dikontak di 0822 442 555 88.
Dan baru-baru ini varian KLX 230 terbaru, juga mulai berdatangan di workshop. Sebab, popularitas Kaisar Motor, Sidoarjo kian melejit, seiring aktifnya menjadi bagian tim AMRF dan STW, saat laga di grasstrack.

Pemicunya CRF 150 hasil up grade Pak Be, pacuan Kiki (AMRF) dan Febry (STW) sampai saat ini masih belum terkejar di even motocross dan grasstrack di varian kelas sport trail. Bisa jadi, hal ini yang menjadi magnet pemilik KLX 230 mulai merapat di Kaisar Motor, Sidoarjo, terobsesi performa CRF 150, yang masih belum tertandingi itu.
Apalagi Pak Be telah menyiapkan ajian terbaru buat up grade KLX 230. Bukan kapasitas mesin yang dinaikan, tapi lebih penyempurnaan sistem Fuel injection. Throttle body telah diriset milik CBR 250 cc mono dengan spesifikasi 38 mm dan injector sport 4 tak 300 cc Europe version.
Proses custom lebih banyak terjadi pada jalur intake dan saluran air filter. Bobot throttle body lebih berat, butuh tambahan bracket sebagai penopangnya, berikut box air filter custom berbahan alutech. “Pemakaian ECU kita tak mengikat, cukup knalpot yang saya sarankan pakai CLD untuk mempermudah seting akhir, ”lontar Pak Be.

Tapi, misalkan di grasstrack mulai ramai pembalap yang memakai basic KLX 230, harus ada pembeda dan klasifikasi basic kuda besi yang akan dipakai. Penjelasan dan nama kelasnya kira-kira begini, FFA CRF 150 dan FFA KLX 230.
Mengingat, ketika kedua basic sport trail itu dicampur di kelas sport tral FFA, kemungkinan pembalap yang memakai basic CRF 150 lempar handuk. Dan saya pastikan di awal seri saja ramainya, untuk mengintip kemampuan. Selanjutnya pasti akan ada tindakan, lebih intens riset dan mengembangkan atau malah mundur ikut adventure.
“Maka, jauh hari sebelum even berlangsung, himbauan saya segera berlakukan regulasi dan aturan untuk sport trail pendatang baru ini, mudah menebaknya, ”wanti Pak Be yang workshopnya belakangan ini ramai dikunjungi kolega grasstrack Jatim. teks - foto : Collins
Kaisar Motor
Perum Tamasa VIII/2, Tambak Sawah, Waru, Sidoarjo
Telp/WA : 0822 442 555 88
IG : kaisarmotor_surabaya