Sudah menjadi analisa sejak awal, konsep dasar Akasha E-Vi, Uno E-Vi dan Panama E-Vi, menerapkan Power To Weight Ratio yang lebih terukur.
Sebab, hukum dan konsep dasar E-Vi adalah menciptakan sebuah mekanis sistem perputaran roda yang tersalur melalui electric motor sebagai penggeraknya se-efisien mungkin.
Artinya, kapasitas electric motor, battery, Electronic Control Module telah dirancang melebihi kapasitas dan limit pemakaian.
Dan memang persis, sesuai prediksi dan analisa awal, saat Akasha E-Vi, Uno E-Vi dan Panama E-Vi, pertama diperkenalkan di hadapan public.
Data aktual dan pembuktian melalui test ride telah tersaji nyata, bahwa varian E-Vi, yaitu Akasha E-Vi dan Uno E-Vi, mampu menembus batas kapasitasnya.
“Kalau direview mendasar, rancang bangun dan pilihan bahan rangka dan material secara menyeluruh lebih terukur, ”sebut Munif Chief Mekanik Ditama Motor Viar, Banyuwangi.
Hingga, perbandingan bobot dan kapasitas tenaga putar electric motor yang disematkan setiap varian E-Vi memiliki unsur Power To Weight Ratio lebih unggul.
Ilustrasi paling mudah, mirip kendaraan MPV yang dibekali mesin Pick Up untuk kebutuhan niaga. “Praktis tenaga yang dilontarkan super ringan tanpa beban, termasuk durability komponen didalamnya, ”analisa Agus tim promosi Ditama Motor Viar, Banyuwangi.
Konsep dasar produksi E-Vi ini yang kemudian menjadi parameter, sebagai cikal bakal sebuah mode transportasi baru, dengan sumber penggerak full electric.
Bahkan, kajian dan pengembangan di dalam electric motor yang diadopsi E-Vi, juga telah dirancang dengan berbagai kebutuhan menyimpang, di luar segmentasi yang dibidik.
“Tarjetnya, pasar sendiri yang akan menjadi tim panelis, untuk memastikan unit varian E-Vi, diproduksi dengan konsep matang dan bukan sekedar test case pasar, ”terang Haris Pudjo Suprapto Area Manager PT. Triangle Motorindo yang ikut terjun langsung di sesi test ride yang cukup menyenangkan ini.
Sesuai hasil test ride dari Banyuwangi ke Kawah Wurung, Bondowoso, dengan tipikal jalur full tanjakan, turunan dan berkelok.
Ketika memasukan rumus dan konsep produksi di atas, kontur jalan demikian, pastinya bukan menjadi momok apalagi halangan.
“Teknologi E-Vi sampai sejauh ini terus memancing rasa penasaran saya ingin mengujinya lebih extreme lagi, ”tegas Agus. teks - foto : rio