Road To Maxi Day 2025 : KALKUKASI JARAK TEMPUH, LANJUT SUSUN JADWAL PEMBERANGKATAN

Perhelatan kolosal Maxi Day 2025 dalam waktu dekat ini, diklaim akan membludak !

Ketika mengasumsikan, lokasi venue di Kota Wisata Batu, dikenal representatif, berpanorama eksotis, juga primadona bikers tanah air.

Termasuk kemudahan akses berburu kuliner ke Alun-Alun Batu, Via Jalur Lintas Barat, Oro-Oro Ombo.

Seluruh induk komunitas Maxi, maupun chapter, yang ada di Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa, menyatakan seruan siap memeriahkan Maxi Day 2025.

Mengingat, di setiap tahun sepanjang perjalanan Maxi Day hasil prakarsa Yamaha PT. STSJ main dealer Yamaha lingkup market Indonesia Timur, dinilai sakral, juga menjadi kopdar puncak keluarga Maxi Yamaha.

Pertimbangan, beragam-nya jangkauan dan jarak homebase masing-masing komunitas Maxi Yamaha ke lokasi venue, turut menjadi perhatian serius Ilham Wahyudi GM Service Yamaha PT. STSJ.

Agar senantiasa memprioritaskan kenyamanan, keselamatan dan keamanan selama perjalanan.

"Sebelum berangkat searching, titik lokasi bengkel resmi Yamaha dan pastikan menjadi perlintasan.

Sebagai siasat dan solusi, misal terjadi problem secara tiba-tiba diluar prediksi, "saran Ilham Wahyudi.

Setiap 1,5 jam - 2 jam, usahakan untuk recovery tipis-tipis, sembari ngopi dan merefresh konsentrasi di modern market atau lokasi yang dinilai aman, juga nyaman.

Manfaatkan juga untuk mengecek fungsi kelayakan penerangan, kerikil yang terselip di pattern ban, membilas kaca helm, sampai mengecek notif gadget.

Misal, kalau route harus melalui hutan belantara seperti Alas Roban Situbondo, Alas Roban Widodaren Ngawi dan Gumitir Jember, maka pastikan saat melaluinya matahari belum terbenam.

Jadi, kalkulasi lebih dulu estimasi jarak tempuh, sebelum menyusun jadwal pemberangkatan, sesuai kondisi track dan medan jalan.

"Estimasi kalkulasi jarak ini, juga bisa diterapkan saat melalui jalur perlintasan yang minim station gasoline atau pom bensin.

Dengan begitu, jadwal pengisian bahan bakar bisa dilangsungkan lebih awal, di pom bensin terdekat, kalau memang dibutuhkan, "ingat Ilham Wahyudi.

Pertimbangkan, atau hindari mengacu pada parameter Google Maps, sebab yang terdeteksi hanya sekedar alternatif jarak efektif.

Dan bukan kondisi lalu lintas, keberadaan tradisional market, kultur budaya berkendara masyarakat dan medan jalan, yang justru jadi pemicu estimasi waktu perjalanan makin membengkak.

"Untuk lokasi istirahat, pilih resto yang nyaman, biasanya di jalur perlintasan provinsi keberadaan-nya jadi satu dengan pom bensin.

Atau bisa juga memanfaatkan cafe yang telah dilengkapi fitur rest area.

Pastikan memiliki fitur lokasi parkir yang aman dan mudah memonitor keberadaan kendaraan, "jelas Ilham Wahyudi.    skg