Membangun, menjalankan hingga menjaga sebuah komunitas untuk selalu dinamis, memang berat, terkait pertimbangan berbagai sudut pandang.
Tak beda jauh, dengan pilot dan nakhoda, berusaha mulus juga tenang, saat menghadapi ombak besar dan badai.
Untuk memastikan para penumpang baik-baik saja, tak sampai panik, hingga sampai tujuan.

Dinamika atas komitmen ini yang lagi dialami salah satu komunitas otomotif segmen off road roda dua di Indonesia, yaitu KMI.
Bukan soal mencari pembenaran dan pembelaan !
Akan tetapi, ketika mereview dibangunya KMI, sejatinya untuk mengakomodir para penggemar motocross yang menolak tua.
Kini, dihadapkan pilihan berat ! Pasalnya, prosedur yang sejak awal diadopsi oleh KMI dan telah terealisasi, kembali dihadapkan perubahan.

Seperti di event MX GTX pekan silam, di segmen kelas yang sama, mulai memberlakukan pembatasan usia, sebagai pengkategorianya.
Sangat disayangkan kalau sampai terjadi, ketika meninjau KMI yang telah solid dan eksis.
Apalagi KMI yang lagi menuju usia ke-4 tahun, telah banyak memancing para veteran hingga embrio baru.

Mereka datang, berani mempertaruhkan waktu, fisik, skill, nyawa dan bajet, karena sepaham dengan KMI, untuk melampiaskan hobi prestasi.
Serta menilai prosedur yang diadopsi KMI, telah merepresentasikan pribadinya dan sekian persenya, sukses membangun silaturakhmi yang bergulir alami.

Hingga menjadi pikat akan hadirnya ilustrasi "steping smooth", terkait penjenjangan hobi prestasi yang akan dilaluinya.
Sepaket didalamnya, impian peluang dan harapan, naik podium kehormatan, usai berlulur lumpur, tanpa kompromi menjadi kebanggaan.
Proses pembentukan dan ditempanya skill, sesuai porsinya ini, optimis jauh lebih menciptakan aroma improve dan inisiatif.

Hingga saat dihadapkan baricade start, telah memiliki bekal mental juara, dalam prosentase berimbang.
Ditambah lagi maraknya fenomena amati, tiru dan modifikasi, antar crosser saat laga berlangsung.
Serapan ilmu jadi singkat didapat, tak jauh beda dari MX Academy.
Evaluasi dan koreksi, jadi mudah bergulir, termasuk penempatan level kelas yang pantas.

Lebih jauh lagi, ketika meninjau secara kiprah, KMI mampu bertransformasi menjadi mediasi, berbagai komunitas off road roda dua di setiap provinsi.
Dalam bentuk mengkalibrasi paham dan sentimen kedaerahan, yang sukses dilebur dan dituangkan menjadi kesepakatan prosedur juga terukur.
Artinya, unsur demokratis telah menjadi skala prioritas dalam KMI dan atmosfir ini yang terus menerus dibangun oleh squad-nya.

Sebagai cermin, bahwa pribadi yang tergabung dalam KMI, sama-sama visioner dan menghendaki terjadinya sebuah perubahan lebih baik dalam dunia motocross.
Termasuk soal apresiasi yang lebih tinggi, sengaja ingin dibiaskan sebagai energy positif untuk menaikan taraf standarisasi di seluruh provinsi.
Tanpa bermaksud untuk menjadi terbaik, tapi akan indah hasilnya ketika ada yang mengawali dari sosok pelaku langsung, sebagai interprestasinya. skg/foto : NPJ