Pria dengan logat halus dan ramah ini terbilang kawak di bidang home industry knalpot, dia adalah H. Budidaya asli Surabaya. Produk knalpotnya, terhitung sudah memasuki tujuh generasi meramaikan perkembangan dunia otomotif di tanah air.
Terhitung sejak masa Suzuki Crystal dan RG R150 berjaya di ajang road race di 97. Hingga berganti F1Z R sebagai basic gacoan underbone di era millennium 01.
H. Budi panggilan bekenya, termasuk pionirnya knalpot 3V3 alias kolong yang tenar dipakai RX King dan RZ R di 03, hingga tembus dan banyak direplika di Jakarta.
Bahkan, reformasi besar-besaran bebek 4 tak dengan bintangnya bebek 4 tak, yakni Shogun 110 cc, Budi lebih dulu meneropong dari jauh, soal mesin bebek 4 tak di 04. Mulai dari free flow berdesain sederhana dengan pengelasan jenis CO, sampai berevolusi menjadi beragam jenis dan model seperti saat ini.
Maraknya dunia modifikasi segmen dress up seperti sport fairing yang booming di 05, berkah melimpah bagi pria berkulit hitam agak manis ini.
Sebab, konsep knalpot yang mengusung hasil perpaduan performa dan desain hasil produk Budi, dikenal memiliki nilai jual tinggi. Hingga tembus di seluruh penjuru nusantara, melalui saudagar dan pebisnis gerai aksesories yang mengorder di H. Budi yang sekarang workshopnya berada di Jl. Petemon Barat 257, Surabaya.
Masa milenial era Fuel injction (Fi), tak perlu diragukan lagi. Sebelum meluncur Fi, H. Budi rajin mempelajari knalpot dan teknologi mesin Fi. Cenderung irit, dari penilaian ini kontruksi dan desain knalpot motor bebek, sport dan matic jenis Fi, terangkum di memori Budi sejak 06 saat pertama kali pabrikan test case bebek Fi. Tapi, hanya beberapa yang meluncur di pasaran.
Setelah ramai, tinggal mencari pakem teknologi missal yang diaplikasi, berikut dominasi kebutuhan pemakaian. Kuncinya irit dan kencang, Budi yang piawai menghitung rumus volume header, bafel, silencer dan lubang sarangan, jadi singkat melangsungkan produksi dan tak lagi pakai riset. “Sebab, semua telah terhitung ilmu pasti, ”kata Abah yang juga peternak burung yang menjadi incaran penghobi itu.
Sebagai bentuk masyarakat warga Indonesia yang taat terhadap safety riding, fitur knalpot terkait fungsinya untuk menekan tingkat kebisingan, juga menjadi perhatian. Tapi, bukan berarti perfromanya menurun, hanya saja volume leher dan bafel reseting terkait ukuran, sebagai konsekuensinya.
Sisi lain, H. Budi juga termasuk pengusaha yang ikut mensukseskan perkembangan penghobi adventure di tanah air dan lagi-lagi menghidupkan pebisnis akseso skala mikro di wilayah sekelas kelurahan. Knalpot produk Budi banyak tersebar di daerah yang menjadi kantong-kantong penghobi adventure.
Dari kajian bisnisnya, tetap ada level harga terhadap desain knalpot. Sebab, saya meninlainya penghobi adventure sudah masuk ke rana gengsi. “Semua akseso yang nempel serba branding, termasuk knalpot, maunya berbahan steinless murni, ”terang H. Budi menganalisa.
Mendatang, H. Budi akan mengeluarkan produk knalpot terbarunya yang masih dalam format prototype. Selain warna rainbow, H. Budi juga akan memainkan bentuk leher dan bafel lebih fashionable. Rencana akan dikenalkan di event special kontes modifikasi yang akan digelar autonine.co. Jadi, tunggu saja kejutanya. teks - foto : enea/mind