Muhamad Robby Zulkarnaen - Crosser MX2 Junior : DI 2020 MAKIN MATANG & OPTIMIS JADI PENANTANG

Muhamad Robby Zulkarnaen Crosser MX2 Junior. Siap menebar ancaman di musim kompetisi motocross 2020. Muhamad Robby Zulkarnaen Crosser MX2 Junior. Siap menebar ancaman di musim kompetisi motocross 2020.

Crosser asal Madiun ini memang namanya masih samar terdengar, apalagi disebut-sebut oleh master ceremony di kejuaraan motocross. Mengingat, Muhamad Robby Zulkarnaen sengaja dipersiapkan lebih matang untuk menghadapai kejuaraan motocross, level nasional. Diklaim sebagai strategi yang brilian.

Sebab, jam terbang Robby disaat memantapkan skill di kelas MX2 Junior justru lebih terukir saat berlatih di sirkuit Johny Pranata Motocross Academy (JPMA), Lamongan. Sehingga jarang terlihat di setiap even motocross. Makin spesial lagi, tempat Robby menimba ilmu ini, juga ada nama Nanda Rigi crosser nasional yang juga sebagai wakil PON Jatim. Praktis, selain mendapatkan pelatihan kompleks, Robby makin mudah transfer ilmu dari crosser-crosser seniornya.

Bahkan, saat meninjau progress dan konsistensi Robby berlatih, serasa makin siap fight dengan crosser MX2 Junior dan MX2 Novice, yang lebih dulu tenar di sirkuit. Satu hal yang menjadi point plus Robby, yakni disiplin soal menyeimbangkan menu gizi dan latihan fisik. Hal yang pantas, saat postur atletis Robby mudah terbentuk, untuk menaklukan bengisnya power special engine pacuanya. Berikut hasil wawancaranya ;

Muhamad Robby Zulkarnaen. Intens dilatih legenda motocross tanah air Johny Pranata.

 

Sore mas, makin lama makin piawai nih mas Robby. Bisa dijelaskan dengan progress dan hasil latihan sampai di awal tahun 2020 ini ?

Sore juga om, Alhamdulillah untuk progress makin baik. Teknik yang diajarkan semakin mudah saya kembangkan, dengan sempurna, tapi tetap step by step. Saya juga mulai bisa improve, kebutuhan soal fisik berbanding latihan skill. Dengan penilaian ini, untuk latihan fisik seolah menjadi sebuah kebutuhan.

Sebab, ketika menu latihan fisik saya tambah, jadinya saat pengembangan skill di atas kuda besi jadi semakin baik. Postur dan kemampuan otot tubuh, selaras dengan kebutuhan mengimbangi kuda besi, saat straight maupun menghadapi variabel trek. Satu hal kelebihan yang saya rasakan, saat latihan pagi, siang atau sore, tak ada istilah lelah atau capek.  

Muhamad Robby Zulkarnaen. Berm dipangkas makin singkat.

 

Pola atau metodhe pelatihan, seiring maraknya wabah belakangan ini, bagaimana mas Robby menyiasatinya ?

Sepakat crosser yang menimba ilmu di JPMA, Lamongan sebagian ada yang memilih libur. Tapi, ada juga yang memilih bertahan di basecamp, sebagai upaya isolasi. Justru dengan momen seperti ini, latihan fisik bisa lebih maksimal. Mulai dari pelatihan cardio vascular, otot dan circuit training. Dan kadang di sore hari ikut mas Nanda Rigi latihan skill di sirkuit JPMA, Lamongan yang kebetulan seberang basecamp. Jaraknya, juga terhitung pada rentang isolasi, sebab tak sampai keluar kecamatan. Senang juga bisa berlatih dengan mas Nanda Rigi, sebab ada acuhan dan parameter yang bisa saya takar sesuai kapasitas dan kemampuan saya. Sejauh ini, saat sparing dengan mas Nanda Rigi, lumayan berimbang meskipun saat beradu racing line saya terkecoh. Pengembangan dan improve seperti ini, yang makin mempercepat merevisi dan mengkoreksi kekurangan saya di sirkuit. Termasuk ilmu menambah speed saat memangkas berm, jadi makin berani.

Johny Pranata & Muhamad Robby Zulkarnaen. Pemantapan & kematangan skill di MX2 Junior, kunci kesuksesan sebelum menghadapi kelas MX2.

 

Meninjau kemampuan dan mulai matangnya mas Robby mengurai soal dan tantangan di sirkuit, maka peluang untuk memilih kelas lebih tinggi jelas terbuka. Bagaimana mas Robby menyikapinya, atau tetap memilih bertahan di MX2 Junior ?

Sesuai dengan usia dan regulasi, saya masih tetap terklasifikasi crosser kelas MX2 Junior. Tapi, Alhamdulillah secara skill, dari hasil pantauan om Along dan om Johny Pranata instruktur saya, diyakini sudah mampu melawan crosser MX2 Novice. Tapi, balik lagi sesuai pertimbangan bekal fisik dan skill di level-level kelas MX2 ini, ada penjenjangan yang dimatangkan lebih dulu. Artinya, tantangan dan tingkat kesulitan di MX2 Junior, harus bisa menguasai lebih dulu. Sebab, akan menjadi  kunci keberhasilan di MX2 Novice. Jadi, ketika naik ke level MX2 Novice, tak ada lagi spekulasi untuk fight. Sebab, kapasitas fisik, skill dan kemampuanya telah terukur.

Husqvarna 125 cc. Powernya paling pas dengan gaya balap Robby.

 

Setelah mas Robby mampu mengukur kemampuan, apakah soal pacuan atau kuda besi di 2020 ini rencana ganti baru ? Bisa dijelaskan ?

Sebenarnya dari ayah Henry, ingin membelikan varian terbaru, sekaligus untuk beradaptasi pada masa tertundanya jadwal motocross di 2020 ini. Tapi, pesan om Johny dan om Along, lebih baik sentralkan lebih dulu kemampuan pada skill individualnya, hingga matang. Kalau memang fisik dan skill yang mumpuni sudah terbentuk , naik special engine, brand apapun pasti bisa 100%. Dan untuk saat ini saya menunggang CRF 250 cc dan Husqvarna 125 cc. Itu juga bagian dari riset dan kajian, untuk menyelaraskan gaya balap saya, berbanding tipikal power special engine yang berimbang. Tapi, sebagai orang tua, ayah Henry tetap akan mendatangkan KTM 250 versi 2020. Bagian dari pelengkap strategi untuk menghadapi musim kompetisi motocross 2020, yang diklaim makin sengit. Sebab, menurut ayah Henry, dari segi sarana dan prasarana harus balans, itu baru bisa menggedor rival. Juga untuk menghadapi even open motocross, disaat quota crosser MX2 Junior minim, biasanya diputuskan digabung crosser MX2 Novice.

Kematangan skill Robby. Menunggu pembuktian di even open, kejurnas motocross & MX GP.

 

Di musim kompetisi motocross 2020 ini, mas Robby rencana turun di semua even motocross, atau hanya memilih even level kejurnas ? Apa alasan paling mendasar ?

Even open motocross, kejurprov, mungkin hanya dijadikan sebagai even yang sifatnya untuk pemanasan dan maping kekuatan rival. Tetap ada skema, pantauan dan analisa, sebagai bahan evaluasi. Insya Allah di 2020 ini rutin mengikuti kejuaraan motocross dari level open, kejurprov, kejurnas sampai MX GP. Sebab, di tahun 2020 ini, momen yang paling pas sebagai pembuktian kematangan saya berlaga di motocross. Sekaligus sebagai momen untuk menganalisa mental bertanding saya. Antara saat latihan dan turun di even. Tapi, om Johny dan om Along memprediksikan bahwa usia 15 tahun itu, terlepas dari intensitas training fisik dan skill, juga diklaim sebagai usia puncaknya adrenalin lelaki muncul. Disini MX Training itu dibutuhkan, ada reduksi dan pressure yang terukur.   teks - foto : enea/dok MRZ 

 

Bio Data             

Nama : Muhamad Robbi Zulkarnaen

Sekolah : SMP MTS NU Sukodadi, Lamongan

Kelahrian : Madiun, 1 Februari 2005

Orang tua : Henry Erwanto & Eva Puji Astuti