PT. King Tire Indonesia : MEMILIH & MEMPERLAKUKAN BAN TEPAT DI MUSIM HUJAN

Musim hujan telah datang, menjadi tradisi setiap akhir tahun di Indonesia. Kondisi demikian, mutlak menjadi perhatian tersendiri bagi rider aktif pengguna bebek, sport dan matic, untuk memilih ban yang tepat.

Sebagai penunjang berbagai aktifitas, agar tidak terganggu dan tetap safety. Lantas, bagaimana cara memilih dan memperlakukan ban yang ideal ?

Berikut penjelasan dari M. Agung Yulianto GM Marketing PT. King Tire Indonesia :

 

Secara umum, memilih ban di dasarkan atas tiga hal utama. Termasuk ban yang tepat di musim hujan. Yaitu, Pattern (kembangan), profil dan tipe kompon.

 

Pattern :

Selama ban tersebut terdapat pola pattern (groove), secara umum ban tersebut memiliki kemampuan di kondisi basah.

Namun tidak selalu terkorelasi, jika semakin banyak groove akan semakin tidak licin di kondisi basah.

Mengingat ban masih memerlukan area tapak (yaitu area non groove) dan kondisi hujan yang tingkat curahnya berbeda.

Kombinasi groove horizontal dan directional serta penggunaan center groove dapat di aplikasikan ke ban kondisi basah.

Pada produsk Kingland, contoh kombinasi horizontal dan directional bisa di lihat di King Jaguar, Tiger CRT dan Jaguar RTX.

Sedang, penggunaan center groove bisa di lihat di King Tiger dan King Pangolins. 

 

Sebagai catatan, untuk kedalaman groove berbanding usia pakai, juga layak menjadi kajian.  

Pasalnya, kondisi ban dengan kedalaman groove di atas 80%, secara fungsi mengalirkan air relatif lebih baik, saat dipakai dalam kondisi aspal basah.

Sebaliknya, ban dengan groove rendah lantaran pengaruh kondisi yang mulai terkikis, akan menimbulkan potensi hydroplanning.

Sebagai parameternya, acuhan kedalaman groove yang ideal adalah 25% dari kedalaman awal.

 

Profil :

Ban dengan lebar tapak yang sesuai profil velg, akan menghasilkan area kontak yang tepat.

Dengan area kontak yang tepat, maka kontrol akan lebih mudah, baik pada kondisi kering dan khususnya kondisi basah.

Pembandingnya, ketika memilih profil ban yang lebih kecil dari ban bawaan pabrik (OEM), akan berpotensi memicu berkurangnya kemampuan ban di kondisi basah.

Karena luas kontak yang minim, meningkatkan potensi hydroplanning.

 

Kompon :

Berbeda dengan kondisi habis ban karena usia pakai. Kondisi berkurangnya kemampuan kompon juga dipengaruhi usia pembuatan atau usia pasang.

Meski pemakaian tidak tinggi, jika ban memiliki usia produksi atau usia pasang yang tinggi (lama), profil atau material karet akan mengeras.

Dengan demikian, kemampuan ban ikut terpengaruh saat menapak di jalan basah, disebabkan :

 

- Kemampuan kompon untuk mendapatkan atau mendekati temperature kerja akan sulit.

- Adaptive permukaan tapak ban ke permukaan aspal berkurang. Di ketahui, jika kondisi hujan permukaan jalan bisa sangat bersih atau justru banyak foreign material seperti kerikil dll.

Kompon yang masih lembut akan membantu muka tapak ban untuk adaptive terhadap kondisi di atas.

 

Sebagai pedomanya, agar fungsi ban tetap terjaga di kondisi hujan, maka dalam pemakaian ban, pastikan sesuai rekomendasi.

Yaitu, memiliki pattern yang tepat untuk menghadapi aspal basah. Kedalaman groove masih relatif aman (di atas 60%).

Dan usia pemakaian ban, pastikan kurang dari 1,5 tahun - 2 tahun.

 

Selanjutnya, bagaimana perlakuan terhadap ban jika kondisi hujan. Apakah tepat tekanan angin dikurangi ?

Lebih tepat, ketika tekanan angin dipertahankan. Karena pada tekanan tersebut  kontak area ban itu optimal.

Sebab, kektika tekanan angin ban dikurangi, kontak area juga akan berkurang. Bahkan, akan muncul ruang atau celah di tengah kontak ban.

Perilaku yang lebih tepat, adalah mengurangi kecepatan, agar fungsi kontrol traksi tetap terjaga.

 

Kondisi hujan, pada dasarnya akan menambah variabel kondisi jalan. Genangan air, terbatasnya pandangan, psikologis antar pengendara dan lain-lain.

Pertimbangan itu, kontrol kecepatan untuk menjaga traksi tetap penting. Mengingat, ban yang dipakai daily use, tidak diperuntukan untuk racing dan ada limit fungsionalnya. Istilah ini beken disebut defensive riding.

Sisi lain, pastikan kondisi kendaraan, pengendara dan aparel pelengkap, dalam keadaan prima, agar penunjang keselamatan berkendara tetap terjaga lebih baik.   skg/agung