Rancang bangun sport yang bertransformasi menjadi trail, terus berkembang pesat. Kendati pabrikan telah meluncurkan sport trail, tapi peminat sport custom model trail tetap dominan.
Pada point ini memang susah untuk menawar hingga membuat lumer penghobi sport trail, yang sebagaian didominasi penghobi yang paham mendalam soal otomotif.

Memang dilematis, apalagi sport trail segmentasinya makin kesini, identik dipakai berlaga di adventure, selain daily use. Banyak juga option part yang dicustom dalam perjalananya, dengan maksud agar saat riding atau ngalas tetap nyaman berfantasi dengan power mesin.
Salah satunya adaptor joint karbu sport trail. Mulai dilirik penghobi adventure untuk mengatasi, problem terlambatnya bensin melayani kebutuhan mesin. Logika berjalanya, anggap saja sudut karbu terpasang di posisi 80 derajat. Dan sudut karbu tadi kira-kira akan berubah menjadi berapa derajat saat sport trail merayap di tanjakan ?

Pertimbangan kebutuhan adventure atau off road itu itu, beberapa pabrikan special engine salah satunya Yamaha merancang reverse cylinder head, membalik posisi lubang knalpot di belakang dan throttle body di depan. “Saat ditanjakan, justru menjadi hal positif untuk sistem suplai gas segar, ”terang Swega dari RAT Motosport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.

Dari tinjauan ini, Swega merancang tambahan adaptor atau plendes dengan bentuk A Simetris. Keuntunganya, posisi sudut karbu atau throttle body, bisa dirubah lebih kecil dari 80 derajat.

Perubahan sudut karbu atau throttle body ini, bisa direquest sesuai kebutuhan segmentasi trek adventure yang akan dihajar. Untuk pemakaian bahan, sengaja dipilih dari almu billet. Materialnya mudah melepas panas dan lebih mudah merapatkan bidang yang dipijak.
“Dengan begitu, saat menghadapi trek tanjakan, sudut venturi karbu atau inlet throttle body, masih ideal melayani kebutuhan mesin, ”yakin Swega. teks - foto : rio