Sunmori sebagai bentuk aktualisasi cermin dan budaya komunitas motor roda dua, terus menggelinding bagaikan fenomena bola salju.
Hingga di pelosok nusantara, sunmori berjalan kian atraktif. Masing-masing mengusung trade mark dan identitas brand yang diusung komunitas.
Fenomena ini pula yang kian marak di pelosok nusantara. Ketika dikorelasikan usai pandemi, sunmori menjelma menjadi program swadaya bikers, kembali memeratakan perekonomian.
"Contoh simpel tapi konkritnya, kedai dan warkop di pedalaman desa yang dekat destinasi sunmori, ikut kebagian berkah, "kata Febri owner F1Z R 97 tipe full clutch asal Lumajang.
Melalui gacoan F1Z R full clutch ini, pemilik Rumah Makan Lumayan yang tenar di Lumajang itu, terobsesi meramaikan melalui komunitasnya.
Konsekuensinya, performa mesin standar pabrik didongkrak lebih dulu. "Minimal, bisa mengimbangi rekan saat melintas di trek yang berpotensi buat full throttle, "senyum Febri.
Workshop RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo, lantas dijadikan rujukan Febri.
Sebab, sebelumnya Febri juga pernah membangun sport 2 tak 150 cc berbasic Ninja 150, untuk sunmori dan karapan resmi, hingga terbangun chemistry dengan Amin tuner RAT Motorsport.
Kali ini Faiz siswa RAT Motorsport asal Malang, ikut terlibat dalam proses up gradenya.
Kendati untuk laga sunmori, tapi konsep korekan mengadopsi road race. Seperti pada ruang bakar, yang menganut buretan 12,8 cc.
Lanjut pada pembesaran tinggi exhaust yang dijadikan 27,5 mm dan lebar 39 mm.
Tipikal lubang buang ini, biasa diaplikasi tuner road race buat mengawal ridernya lebih agresif rolling speed, kala manuver di tikungan parabola.
Setara saat manuver di trek pegunungan layaknya geografis Lumajang, dominan ditebas dengan rolling speed, "sergah Febry yang lebih pede dengan CDI F1Z R Milenium.
Dasar itu pula, knalpot tampang luar standar, sekat dalamnya dipermak oleh Amin.
Buat mereduksi turbulensi, agar gasingan bawah tengah tetap licin saat gigi 2 dioper ke 3.
Memang nyambung saat Febri merequest rumah kopling berganti RX-Z, berikut pegas koplingnya.
"Sama-sama buat nendang akselerasi saat rolling speed, "senyum Amin.
Konsekuensinya, timing menutupnya lubang transfer oleh piston diperlambat. Melalui menaikan tinggi lubang transfer hingga 38,5 mm.
Sampai disini, debit gas segar kian meningkat.
"Cuman, takaran dan siklus masuknya gas segar ke crankcase dibuat tertib, oleh daun membran Ninja 150 bertipikal lebih stiff, "timpal Faiz.
Makin spesial air fuel ratio dibuat cenderung lean, melalui silinder skep yang diremer 26 mm.
Praktis main jet adopsi ukuran giga hingga 160 dan pilot jet 32.
Setingan komposisi daleman karbu ini, best setingnya siang hari, dengan catatan final gear perbandingan 13-36.
"Kemungkinan kalau dipakai riding malam har, torsi dan HP cenderung berlimpah, "yakin Amin yang mencangkok needle jet Q2, dengan kontur lebih gemuk. enea