Padatnya aktifitas Mevans Sanggramawijaya, dalam perjalanan bisnisnya hampir tak pernah menyisahkan waktu untuk rileks. Karier gemilang Mevans yang berkecimpung di dunia kontraktor itu, seakan terus melahirkan embrio bisnis baru yang dibangun dengan koleganya. Kental dengan pemikiran dan ide brilian, serasa in line dengan output kiprahnya dalam pengembangan bisnis yang aktif dijalani.
Saat di puncak prestasi bisnisnya, Mevans seolah ingin merefresh rutinitas dengan mencari activity baru, untuk melepas penat. Dari hasil kajian dan pertimbangan trend otomotif yang tiada habisnya, motocross yang kemudian dijadikan rujukan pria karismatik itu.
Ngerinya, sosok family man ini langsung mewujudkanya dengan membangun tim motocross dengan nama Onesixeight MX Team, Jakarta. Bahkan, disebut-sebut tim ini yang kembali menggairahkan eksistensi crosser executive, benarkah demikian ? berikut hasil wawancara dengan pria yang sukses mendapat gelar Doktor Ilmu Hukum itu.
Selamat sore pak Mevans, bicara kesibukan dan bisnis yang anda jalani saat ini jelas berada di level premium, berikut beberapa embrio bisnis baru yang anda bangun. Bisa diceritakan mendasar, apa saja bisnis yang anda jalani dan kembangkan saat ini ?
Sore mas, oh ya baik, terpenting diferensiasi, trend, kebutuhan dan peluang, selalu menjadi landasan setiap pebisnis, demikian pula saya. Untuk saat ini saya lagi aktif, menggeluti bisnis di bidang hardware di segmen pertambangan, software dan beberapa property di Jakarta, Jabar dan Jateng.
Menyinggung landasan bisnis, otomotif bagi saya peluangnya masih terbuka lebar, belum begitu ter-created maksimal. Fix di pertengahan tahun ini akan saya kembangkan bisnis saya ke arah otomotif dan saat ini pada perjalanan merintis.
Selain sebagai sarana untuk melepas penat di padatnya aktifitas bisnis yang anda jalani, sejatinya apa sih latar belakang dibangunya Onesixeight MX Team ini ?
Terus terang saat masih sekolah SMA dulu sempat mainan motocross, tapi tak sampai maksimal, karena konsentrasi kuliah dan mengejar ilmu di berbagai bidang akademis lainya. Bicara otomotif, khususnya yang berbau garuk tanah, ngobrol pagi sampai pagi lagi kesampaian.
Dan ketika membangun Onesixeight MX Team ini, saya putuskan untuk bermain di level executive, logis dong umur sudah kepala 3. Dan amat sangat kebetulan sekali, di ruang executive ini saya bertemu kembali sahabat lama yang memiliki hobi sama.
Sesuai dengan moto dan konsep berbisnis saya “Hidup harus memiliki manfaat bagi sesama”, maka saya coba untuk memfasilitasi sahabat-sahabat lama saya. Motorhome, padock, pit crew, tuner lengkap dengan kuda besi saya siapkan semua.
Jadi, berusaha memfasilitasi sahabat-sahabat penghobi motocross yang masih ada keinginan laga, sekali lagi bisa disebut menjadi latar belakang dibangunya Onesixeight MX Team ini.
Berapa total kuda besi yang pak Mevans sediakan saat membangun trade mark Onesixeight MX Team, untuk menggairahkan kelas executive ?
Untuk kuda besi saya pilih Husqvarna FC 250. Mengapa saya suka Husqvarna ? kembali ke taste, otomotif harus ada selera dan gengsi, kalau produk lain mungkin sudah banyak yang pakai. Total keseluruhan ada 12 unit, cuman yang ready dan full kit kompetisi masih terpasang di 8 unit yang dipakai.
Oh ya, dengan tim ini infonya pak Mevans juga mengajak kolega bisnis dan mengajari sampai bisa, benarkah demikian ?
Ini digdayanya otomotif dan motocross, bisa menjadi komunikasi universal dengan semua kalangan. Memang ada ketertarikan beberapa kolega saya dengan motocross, passion ada tapi skill belum ada. Kemudian saya cari sosok mentor yang sabar dan skill istimewa, hingga bisa meng-created tim saya. Alasan itu, Ferry “Copet” Irawan saya daulat sebagai manager sekaligus instruktur Onesixeight MX Team. Wajar dong mas, beberapa kolega saya pada terlambat semua mainan motor jangkung. Bisanya cuman naik, saat jumping boro-boro bahu ngilu lah, degup jantung kencang lah. Mungkin untuk pengembangannya, akan ada pelatihan fisik juga. Ironisnya, justru di motocross lagi-lagi melahirkan ide-ide bisnis yang brilian, mungkin suasananya cooling down, yang membuat inspirasi bisnis itu muncul alami.
Siapa saja tim support atau sponsor, yang menjadi bagian dari kesuksesan terbangunya Onesixeight MX Team ini ?
Sebenarnya full dari hasil bisnis saya untuk pendanaan Onesixeight MX Team ini. Tapi, sejak awal akan dibangunya tim ini, beberapa kolega menawarkan untuk mensuport. Bisa jadi karena dekat dan history panjang, membangun bisnis dengan saya. Kebetulan beberapa kolega, juga mania dengan otomotif. Untuk sponsornya ada PT. Nurhikmah Puta Jaya, NPJ Production House dan Onesixeight Racing Shop milik saya yang mulai saya rintis dan pengembangan.
Ada yang menarik, sekaligus membuat penasaran untuk menanyakan arti sebuah nama tim yang pak Mevans pakai. Sebenarnya apa sih filosofi atau pesan dari Onesixeight ?
Untuk nama Onesixeight MX memang memiliki arti yang teramat dalam untuk perjalanan hidup saya. Angka 168 diberikan secara langsung oleh almarhum Ayah saya untuk nomer start. Bahkan, plat nomer mobil dan angka lainya pasti saya menggunakan 168. Saya seperti merasakan 168 itu saya dan sudah melekat sejak saya masih kecil. Filosofi angka 168 memang memiliki arti yang bagus di dunia bisnis. Karena alasan itulah mungkin ayah saya memberikan angka itu untuk saya. Dan saya berharap Onesixeight MX Team bisa berkembang, seperti halnya filosofi angka 168.
Setelah terbangunya Onesixeight MX Team ini, bagaimana perasaan pak Mevans ? Cukup puaskah, atau apakah ada skenario lebih besar lagi setelah ini ?
Merasa senang, prinsipnya apa yang dilakukan dengan senang, pasti hasilnya memuaskan. Sebab, tak ada lagi istilah tendensi atau kepentingan apapun. Sedikit bocoran, saya akan bangun sirkuit yang representatif di Jawa Tengah. Untuk pemerataan wilayah kantong-kantong penghobi motocross, sengaja saya tidak memilih wilayah seputaran Jogja.
Proses realisasinya hasil dari layout lahan, mungkin sirkuit motocross ini saya kombinasikan dengan sirkuit road race, yang memanfaatkan lahan flat semi permanen area parkir padock tim motocross.
Secara konsep lebih pas disebut Integrated Circuit, lengkap memiliki fasilitas racing shop, bengkel bubut, workshop, penginapan, gas station, sampai pusat oleh-oleh.
Rencana untuk membuat sebuah even spektakuler pasti ada, yang pasti menunggu infrastruktur di sirkuit saya selesai total. Karena fasilitas menurut saya sangat penting, untuk sebuah even beraroma kompetisi. Saya tidak mau terburu-buru tapi hasilnya tidak maksimal.
Sebenarnya apa basic pendidikan anda, begitu brilian dan tampil menjadi motivator kembali menghidupkan eksistensi kelas executive ?
Basic pendidikan Doktor Ilmu Hukum, kalau motivator mungkin karena latar belakang saya dosen, jadi sudah terbiasa membakar semangat mahasiswa saya, termasuk pembalap executive yang tergabung di tim saya, saat laga di even MX-GTX Kelud, Kediri minggu silam.
Dan pertanyaanya, mengapa fase crosser yang laga di kelas executive selama ini jarang yang mengcreated lebih brilian ? padahal dari sisi peserta lebih banyak, sebagai fase crosser-crosser yang sudah berumur atau wadah crosser yang terhitung terlambat mengikuti motocross.
Di kesempatan ini saya mencoba menghidupkan eksistensi kelas executive, sebab bagaiamanpun juga sosok crosser executive ini pernah berjaya dan bagian dari sejarah motocross di Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda dengan even trial game asphalt, yang menjadi primadona sekaligus even spektakuler hingga di 2019 ini. Kalau meninjau formasi Onesixeight MX Team, Jakarta sebagian ada jawara trial game asphalt atau supermoto. Benarkah Onesixeight MX Team, Jakarta akan turun di supermoto ?
Onesixeight MX Team turun di supermoto pasti dengan nama Onesixeight Racing Team, Jakarta. Di tengah mulai berjalanya musim kompetisi trial game asphalt 2019. Jadi serba dipercepat adaptasinya, segala prasarana, termasuk pelatihan skill. Syukur Alhamdulillah saya dulu juga mantan rider road race, banyak sedikitnya ada basic di on road. Kalau di MX saja kita mampu fight skala international seperti turun di MX GP, seharusnya di trial game asphalt atau supermoto ini kita harus bisa fight. Sebab, rider dan instruktur kita bekas jawara Indonesia, ada Irwan Ardiansyah dan Doni Tata. Kalau ditanya tarjet supermoto nantinya sampai dimana, optimis kita akan menembus kompetisi international. teks - foto : enea/dok 168MX