Performa dan penampilan Rizky petarung belia yang membela Marinir MX Team, sukses mengundang perhatian.
Sebagian crew, manager dan owner team yang belum kenal, dari kejauhan juga banyak yang mbatin, "anake sopo" iki ?
Di kelas 85 cc, gaya bertarung Rizky santun dan senyap, hampir tak bikin rivalnya panas.
Tapi, laju Husqvarna 2021 pacuanya terus menjadi terdepan. Hingga data dan faktanya mampu mengoverlap rirval-rivalnya.
Senyapnya gaya Rizky, tak lain memang komando keras dari pelatih Thailand, yang namanya tak mau dipublish.
Instruksinya, top gear gigi transmisi wajib jalan. Definisi disini gigi 4 dan 5 harus wajib beroperasi, meskipun kebutuhan torsi di gigi 2 dan 3 mutlak, sebagai boosternya.
Memang betul, tapi skema dan rancang bangun berikut teknologi yang dikandung special engine beda.
Gigi 4 dan 5, justru produktif diolah jadi speed, tapi terdengar senyap hampir tak ada lengkingan.
Dari kejauhan memang kurang brutal gaya bawaanya. Tapi, sejatinya teknik dan rahasia ini yang membuat mesin ampuh bergasing di 30 menit.
Artinya, kalau hitungan dan catatan Racing Comitee cuman 25 menit, tetap masih ada quota induksi power untuk bertempur, "misalnya" ada yang mendekat.
Ndan Danang dari kejauhan tersenyum lebar atas prestasi dan kehebohan Rizky. "Saya jadi makin mantap melangkah ke level MX seri nasional, "bisik Ndan Danang.
Bibit dan bobot Rizky memang lain, kata anak milenial amazing !
Sebab, kendati memacu 85 cc, tapi teknik dan gaya balapnya, 11 - 12 dengan crosser MX2.
Pelatih Thailand memang brilian, bisa memecahkan teka teki silang dunia garuk tanah.
Kelemahan dirubahnya menjadi kelebihan. Dan kelebihan dibaliknya jadi perilaku istiqomah.
Teknik 85 cc masih banyak celah, yang sukses dibedah oleh pelatih Thailand. Banyak algoritma yang disertakan saat pelatihan.
Kalau diilustrasikan, dari rambut sampai ujung kaki harus sikap stand by. Ditambah pembentukan tradisi pola pikir 3 langkah ke depan. Langkah memang macam-macam, ada langkah mundur, ke samping dan belakang. Ah canda !
"Artinya, saat berada di R1, caranya bagaimana 3 titik handicap berikutnya, telah berbekal jawabanya, "beber pelatih Thailand buka kartu.
Ini yang membuat Rizky tak lagi pantas menunggang 85 cc. Sori bukanya sombong apalagi besar kepala, loh kan sama kiasanya !
Ah ngaco, balik ke topik, skill Rizky sekaliber crosser di Jatim belum ada tandingan. Jadinya, saat berlaga Rizky mirip bertarung dengan angin.
Gaya balap Rizky diluar nalar, saat menghadapi handicap sirkuit Karangpilang yang mengacu ke standar nasional.
Teknik dan tingkat kesulitan handicap yang tak mungkin, mampu dibedah juga terealisasi oleh Rizky.
Contoh simpelnya, di big double jump, kalau crosser rivalnya merayap satu persatu.
Tapi, Rizky langsung menebasnya dua jumpingan sekaligus. Di Academy MX International, sekaliber skill Rizky sudah dinaikan di MX2 Open.
Pantas, ketika banyak calon sponsor yang akan datang mengapresiasi dan melamar Rizky, atas prestasinya.
Sebab, standar teknik dan gaya balap dari input pelatih Thailand ini, yang menghantar putra H. Irwan Orenz juga adik kandung M. Zulmi crosser MX2 itu, selalu "terdewepan".
Seperti logat orang Damarsih, Sidoarjo, tempat base camp pelatih Thailand nongkrong ngopi. skg