Y Shift yang sejatinya berfungsi mengontrol akurasi mode diameter drive belt pada primary dan secondary sheave, ternyata juga bisa bermanfaat sebagai fitur traction control.
Pasalnya, terjadinya perubahan mode realtime drive belt saat Y Shift digeser pada level tiga, RPM mesin serasa mengalami lonjakan.
Fase ini, hampir mirip dengan mengurangi gigi persneling motor bebek, dari gigi 3 ke 2 di kecepatan 50 KM/Jam.
Korelasinya, ketika bukaan throttle grip ditambah, otomatis respon power dan torsi saat dikonversi ke speed, jadi lebih agresif.
Tiga level mode Y Shift, jadi makin dinamis menunjang kebutuhan mengovertake atau menyalip, sesuai improve dan feel riding.
Sebaliknya, saat riding dengan kondisi trek basah, para bikers pasti tak lepas dihadapkan handicap fast corner, U Turn maupun turunan tipikal mengalir.
Hadirnya Y Shift, proses reduksi kecepatan, jadi terkontrol lebih smooth.
Hal ini dibenarkan oleh Ilham Wahyudi GM Service Yamaha PT. STSJ, "sembari deselerasi atau menutup throttle grip, menggeser Y Shift pada level tiga secara spontan, sudah setara dengan engine brake.
Karena , Output aktualnya, pijakan drive belt pada primary dan secondary sheave, seketika bergeser membentuk perbandingan ringan".
Dengan begitu, Kontrol speed dan traksi tapak kaki, jadi terjaga kian optimal, saat kondisi trek basah maupun hujan !
Pada point ini pula, peran "ganda" Y Shift sebagai traction control begitu kuat terasa, hingga memberi sensasi dan impresi istimewa.
"Maka, padatnya handicap fast corner, U-Turn, maupun turunan sepanjang perjalanan, dengan mengendarai N Max Turbo pastinya jauh lebih menyenangkan, "yakin Ilham Wahyudi. skg