MENGINTIP POLA GIZI & TRIK MEMFORSIR FISIK GAYA BERTARUNG DIVA ISMAYANA

Diva Ismayana. Solid menjaga komunikasi dengan crew & instruktur sebagai acuhan mengukir prestasi. Diva Ismayana. Solid menjaga komunikasi dengan crew & instruktur sebagai acuhan mengukir prestasi.

Dikenal sebagai crosser santun tapi liar di sirkuit. Biasa berlaga di kelas MX2 Open dan selalu mendominasi podium di seri kejurnas motocross 2019, apalagi even level daerah. Baru-baru ini Diva mampu menjadi jawara di FIM Asia Supercross Championship 2019 di Paranaque City, Manila, Philippines (24/11/2019). Diva menjadi yang terbaik.

Tapi, dibalik kesuksesan Diva yang terus meroket ini ada yang lebih berjasa. "Yakni solidnya komunikasi tim, hingga berbagai input dan kebutuhan saat berlaga teratasi dengan sempurna, "kata pembalap motocross yang membawa nama tim Bali MX Kawasaki Green Tech Ohlins itu.

 

Menarik ketika mencermati bagaimana Diva mengatur pola makan dan gizi sehari-hari, apakah ada menu spesial dan memang terstruktur. Demi kemajuan dan prestasi pembalap motocross tanah air, Diva berani membuka kartu, berikut penuturanya.

Setiap hari, konsumsi nasi putih hanya 1,5 sendok makan di setiap jadwal makan pagi. Untuk lauknya, telur rebus setengah matang 2, boleh pakai merica dan garam.

Ditambah daging ayam fillet ukuran 1 dada ayam dimasak setengah matang. “Tapi, nggak langsung saya habiskan, siang saya makan setengah dan malam setengah, tanpa nasi, ”urai Remaja yang gemar menggebuk drum ini.

Squad Bali MX Kawasaki Green Tech Ohlins. Kembali menjadi jawara di FIM Asia Supercross Championship 2019, Paranaque City, Manila, Philippines.

 

Untuk suplemen Diva mengkonsumsi susu Greenfield, dalam satu hari 2 gelas, satu gelasnya kisaran 300 cc. Biasa dikonsumsi bangun tidur dan mau tidur.

Tapi, saat persiapan mau latihan fisik, ada tambahan suplemen susu Rhino Power, yang memang ditujukan untuk perkembangan otot.

Dan durasi jadwal latihan fisik minimal berlangsung 2 jam, seperti treadmill, angkat barbell, push up dan circuit training. Tapi, kalau senggang misalkan murid Bali MX Training School mengajak renang, ya berganti renang.

“Kadang juga bersepeda, setengah main-main sembari fisik, dengan begitu durasinya bisa panjang, ”terang Diva yang tergolong sebagai anak Kinestetic, bisa dan paham hanya dengan melihat.

Menariknya, disiplin menjalani kehidupan sehari-hari ini, hadir tanpa ada paksaan. Semua harus diawali dari niat dan inisiatif. Meskipun eranya milenial, gadget dan medsos, tapi saya usahakan jam 22.00 malam tidur dan bangun jam 07.00 pagi

Gaya bertarung Diva Ismayana. Lebih memahami kapan saatnya memforsir fisik.

 

Tapi, meskipun pola gizi dijalani tertib, ritme mengatur fisik saat berkompetisi, tetap menjadi acuhan. Bagian ini yang juga menjadi kesuksesan Diva, yang selalu tampil dengan performa badak.

Kuncinya di 15 menit awal, Diva memanfaatkan untuk memberi pressure lawan, sembari mencari posisi paling aman. Bisa bertahan pakai teknik mengunci racing line atau berusaha meminimalisir kesalahan.

Di 15 menit awal bagi saya cukup krusial, sekali lagi di menit-menit ini sebagai penentunya. Sebab, saat memasuki 20 menit secara prosentase fisik tersisa 40 persen. Bisanya hanya konsisten menjaga RPM dan speed, tak ada grafik peningkatan.

Setelah lepas 20 menit menuju ke 10 menit terakhir, kira-kira saya takar di 30 persen. Taruhan dan tantanganya memang ada di konsentrasi.

Baru mendekati injuries time kurang dari 2 lap, fisik kembali saya forsir all out. Sebab, di momen-momen ini yang menguji keseluruhan aspek penunjang fisik pembalap motocross.

Artinya, pola mengatur nafas, denyut jantung dan tekanan darah, akan kelihatan siapa yang piawai. “Kebetulan, sejak di 85 cc pola manajemen fisik seperti ini telah saya uji coba hingga sekarang. Dan hasilnya memang signifikan, ”yakin Diva.

ECU GET. Dilengkap 10 mode setingan & seting lebih praktis sesuai kebutuhan sirkuit.

 

Dan kabar terbarunya dan bagian dari kesuksesan Diva, terhitung sejak seri kejurnas motocross di putaran ke empat, Tambakrejo, Sleman, KX250F pacuan Diva dilengkapi teknologi terbaru dan termasuk perdana. Yakni ECU berlabel GET dari Jepang berikut dengan tim setingnya.

Kelebihan ECU yang berbandrol Rp. 30 juta ini memiliki 10 level seting dalam bentuk klik, yang bisa disesuikan dengan kebutuhan sirkuit. Kebutuhan power produktif di RPM berapa yang banyak dibutuhkan, tinggal menggeser dengan langkah lebih praktis.

“Kemudahan memindah power produktif ini saya nilai, sangat membantu saat menghadapi berbagai jenis sirkuit, ”bangga Diva.     teks - foto : enea