Honda Beat 2015 Surabaya : KOMBINASI CLASSIC HUBLESS WHEEL PLUS RANGKA RIGID

Duo Konsep classic hubless wheel kombinasi rangka rigid pre war. Duo Konsep classic hubless wheel kombinasi rangka rigid pre war.

Konsep custom direncanakan begitu matang oleh Agus Vicdianto, owner Alphaseira Custom dalam proyek “Ibra”. Sebuah proyek menyatukan teknik hubless wheel dan retro classic yang identik dengan American Chop-nya, kelinci percobaan adalah Honda Beat lansiran 2015.

Dipilihnya Beat bukan tampak sebab, Agus memilih mesin matic kembaran Scoopy ini karena belum banyak yang mengeksplor lebih lanjut. “Ini jadi tantangan buat tim Alphaseira untuk menwujudkannnya,” seru Agus optimis konsep yang diusung kali ini lebih spektakuler dari project sebelumnya.

Totalitas jadi kunci sukses modifikasi kali ini, Agus harus rebuild ulang rangka. Tak lagi memakai rangka aslinya, doi membuat rangka dari bahan full stainless steel. Merujuk era pre war, rangka rigid dengan sok depan model plunger jadi kiblatnya. “Ini dibutuhkan pengerjaan yang detil karena jangan ada spillling,” ungkap Agus hati-hati dalam detail rangka si “Ibra” ini.

Beat "Ibra". Langganan juara di arena kontes nasional.

 

Semua penyambungan tiap lekuk rangka menggunakan las Argon bukan las karbit atau listrik, Agus berasumsi bahwa Argon lebih kuat dan lebih halus dalam penyambungan khususnya rangka stainless steel tipe 316. Sebelum dilas, hal yang pertama dipoles dulu hingga kinclong dan bariUdi las Argon. Ini disengaja Agus agar tidak dua kali kerja untuk mempoles rangka, sekali saja cukup dam simple.

Konsep retro classic-nya telah diwakili rangka dan sok tersebut, untuk teknik hubless atau tanpa as. Tapi teknik hubless yang diterapkan Agus tak sepenuhnya mencomot mentah-mentah, dibilang semi hubless atau disebut Agus sebagai classic hubless wheel. Teromol depan dan belakang dari bahan pelek monoblok ring 12 kemudian dipadukan pelek almu R21 bertapak 215. Kedua pelek custom dibalut karet Shinko tipe se77 kombinasi 90x80 dan 120x70.

Kelar pengerjaan rangka dan kaki-kaki, mesin Beat tinggal diangkut. Tapi sebelumnya mesin 110 cc matic milik Honda itu dirombak lebih dahulu. Blok kop silinder dibore up milik Honda Tiger, Agus mengejar performa top speed. Karbu yang awalnya versi injeksi disulap menjadi original jarum skep PK 32 mm, semprotan bahan bakar lebih responsif. Semua kelistrikan diubah ke tipe DC dan finishing gas buang dibuat output double style dari KTC Drag.

Rangka full krom dari bahan stainess steel.

 

Sebagian dari Beat”Ibra” ini dibuat custom manual mulai stir, handgrip serta innergas. Tak ketinggalan jok terbuat dari bahan stainless kombinasi kuningan beritu juga lampu depan dan belakangnya. Setelah semua fit n proper, Agus menjajal kehebatan duo konsep miliknya diarena kontes modifikasi mulai sekelas Suryanation sampai Kustomfest, tak sia-sia karena selalu membawa piala saat pulang.

Ada yang bertanya kenapa Beat ini dinamakan Ibra, nama ini diambil dari anak pertama Arif Nurdiansyah owner Hutan Kayu Racing Tegal. Doi merupakan kolega Agus yang ikut support dan membangun project Beat ini.

teks-foto : Jhon Wix

 

DATA MODIFIKASI :
Pelek depan belakang : Custom R21x215
Teromol depan-belakang : custom monoblok R12
Ban depan : Shinko SE777 90/80x21
Ban belakang : Shinko SE77 120/70x21
Karbu : PK 32 mm
Knalpot : KTC Drag
Blok : Full Tiger
Rangka : Custom Stainless Stell 316

Modifikator :
Alphaseira Custom                 
Jl. Raya Patah Pepe-Sedati Sidoarjo
HP.081703479191