Honda Surabaya Center, Main Dealer resmi Honda wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara kembali hadir dalam ajang Indonesia International Motor Show (HMS) 2019 yang berlangsung mulai 30 Oktober - 3 November 2019, di Grand City Convention and Exhibition.
Dalam rangka kampanye #AmanDiJalan, Honda juga membawa simu|ator Honda Sensing yang dapat dicoba oleh pengunjung.
Honda Sensing adalah salah satu teknologi keselamatan canggih dari Honda yang terdiri dari 6 sistem yang bekerja untuk meminimalisir potensi kecelakaan saat berkendara.
Hingga menarik minat Dr. Ir. Drajat Irawan SE MT Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, untuk menguji coba simulasi Honda Sensing.
"Komitmen kami dalam menghadirkan kesenangan berkendara di Booth Honda kami wujudkan melalui edukasi simulasi VR dari teknologi keselamatan Honda Sensing, "tegas Ang Hoey Tiong, President Director Honda Surabaya Center.
Melalui simulator Honda Sensing, para pengunjung diajak untuk mencoba simulasi berkendara melalui perangkat virtual reality (VR) untuk mengetahui bagaimana fitur Honda Sensing bekerja.
"Melalui simulator dengan desain yang futuristik, pengunjung akan menggunakan kacamata VR yang memberikan sudut pandang sebagai pengendara mobil, "beber Ang Hoey Tiong.
Dalam simulasi sepanjang 5 menit, pengunjung diajak mengendarai mobil Honda melalui beberapa kondisi dan situasi jalan, bersamaan dengan itu fitur Honda Sensing akan diaktifkan satu persatu.
Pertama, pengunjung akan melakukan simulasi dari futur Collision Mitigation Brake System (CMBS), yang bekerja dengan memperingatkan pengendara secara benahap, ketika mobil mendeteksi adanya potensi benturan dengan kendaraan lain didepannya.
"Peringatan tersebut berbentuk audio visual pada layar dashboard, seatbelt yang mengencang secara otomatis, serta mengaktifkan rem, "urai Wendy Miharja Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center.
Kemudian, pengunjung juga akan mempelajari fitur Road Departure Mitigation System (RDM). Fitur ini berfungsi saat kamera mendeteksi mobil keluar dari marka jalan, tanpa menyalakan lampu sein.
Apabila mobil tetap keluar dari jalurnya setelah mendapat peringatan audio-visual, maka sistem RDM akan mengatur arah setir dan melakukan pengereman secara otomatis agar mobil kembali ke jalur semula.
Dalam simulasi juga terdapat fitur Lane Keeping Assist System (LKAS), berfungsi membantu setir bergerak secara otomatis agar mobil tetap di jalurnya. Namun, Lane Keeping Assist System (LKAS) tidak ditujukan untuk menggantikan fungsi menyetir seutuhnya.
Pengendara disarankan untuk tetap mengendalikan setir secara manual walaupun fitur LKAS diaktifkan.
Sedang, fitur Adaptive Cruise Control (ACC) juga disematkan, guna mendeteksi jarak mobil dengan kendaraan di depannya, melalui Milimeter Wave Radar, sehingga mobil akan mengatur kecepatan secara otomatis tanpa harus menginjak pedal throttle untuk mempertahankan jarak aman. teks - foto : enea