Gudang Garam Kapolres Cup IMS Drag Bike openchampionship 2019, Kediri : MAGNET DRAG BIKE KOTA KEDIRI LUAR BIASA

Gudang Garam Kapolres Cup IMS Drag Bike openchampionship 2019, Kediri. Pantas menjadi acuhan & parameter menguji performa kuda besi. Gudang Garam Kapolres Cup IMS Drag Bike openchampionship 2019, Kediri. Pantas menjadi acuhan & parameter menguji performa kuda besi.

Even spektakuler Drag Bike di Simpang Lima Gumul, Kediri (3/11/2019), merupakan even yang kedua Ikatan Motor Sumenep (IMS), setelah sukses menggelar drag bike di lingkar barat, Sumenep beberapa bulan silam. IMS menjadi induk komunitas otomotif wilayah Sumenep, baik penghobi maupun segmen racing.

 

IMS mampu berkontribusi, memajukan kegiatan otomotif, hingga melibatkan komunitas dalam hal ini remaja milenial, di wilayah Sumenep. Sekaligus menjadi rangkaian program visit Sumenep 2019.

“Sebagai bentuk keprofesionalan dan modernya sebuah club otomotif, kita tunjukan dengan menggelar Gudang Garam Kapolres Cup IMS Drag Bike openchampionship 2019, di Simpang Lima Gumul, Kediri, ”tegas Teguh Ketua Penyelenggara dari IMS.

Teguh menambahkan, “even di Kediri ini juga menjadi tantangan baru IMS, kalau sebelumnya komunitas yang kita naungi hanya di wilayah Sumenep, sekarang giliran tim drag bike Jatim, Jateng, Jabar dan Bali, yang menjadi pusat perhatian kita.

Ikatan Motor Sumenep. Berani tampil keluar Sumenep & sebagai bentuk kepedulian kepada penghobi drag bike.

 

Menyelamatkan generasi muda, agar bisa membalap di jalur prestasi dan lintasan resmi drag bike. Dalam hal ini, balap liar di seputaran Kediri jadi optimal direduksi. 

Latar belakang seperti ini yang langsung mendapat apresiassi dari AKBP Miko Indrayana Kapolres Kediri, untuk mensuport even drag bike yang diikuti hampir 400 starter. Selain itu, AKBP Muslimin Kapolres Sumenep dan Beny Hidayat Kalapas Sumenep, juga ikut mensuport terkait kiprahnya selama ini yang menjadi pembina club IMS. 

Mengapa dipilihnya wilayah Kediri untuk menjadi tuan rumah drag bike, juga terkait beberapa faktor. Dari jedah waktu even drag bike, di Kediri memang cukup lama, hampir 2 tahun tak ada drag bike. “Padahal, dari profil kota Kediri dikenal sebagai gudang pembalap drag bike nasional, sekaligus mekanik top, ”lontar Teguh.

“Kondisi memprihatinkan seperti ini juga, yang mendorong kita memilih lokasi di wilayah Kediri, sebagai tuan rumah, ”kompak Udi dan Budi Jon ketua panitia dari IMS yang menggandeng Ajang Leader sebagai Racing Comitee.

Aris Wijaya & H. Oyong Banyu Biru Wijaya Racing Bangkalan. Mencari pembanding kuda besi tercepat di 201 meter.

 

Dan sesuai dengan tradisi sebelumnya, saat Kediri menjadi tuan rumah, selalu menjadi pusat perhatian mekanik luar Jatim. Meskipun akhir-akhir ini, total pembalap Kediri menyusut, tapi selalu menjadi magnet, ini luar biasanya kota Kediri.

“Sebab, secara kapasitas dan kemampuan mekanik Kediri, juga berani tampil keluar kandang, ”kata H. Oyong pemilik Banyu Biru Wijaya Racing Team, Bangkalan. H. Oyong sampai bela-belain datang, membandingkan performa kuda besinya dengan gacoan luar Jatim. 

 “Demikian pembalap drag bike yang berlaga, makin mudah mendapat kesempatan sparing dengan pembalap luar Jatim, yang diusung beberapa tim drag bike, ”sorot Angga Wahyudi pemilik DJ Graha Poppy Sanjaya Racing Team, yang kali ini dibela Ilham Unyil pembalap asal Kudus, dengan torehan waktu 7,222 detik di kelas Sport 2 tak rangka standar 155 cc open.

Momen seperti ini, biasa dijadikan peluang tim drag bike Jatim, ikut melayani dan uji coba gacoan. Sebab, memang layak menjadi acuhan dan parameter membangun kuda besi drag bike.

Eko Babar & M. Fatkul Baja Beton Randumas P5Boer, Jombang. Tetap bangga dengan konten lokal Jombang.

 

Tapi, jangan besar hati dulu, gacoan hasil modifikasi konten lokal Jatim, berani tampil dan mulai mengeser nama-nama mekanik yang biasa tampil. Seperti Baja Beton Randumas Racing Team, Jombang, dengan pembalap Arif Tijil, Ninja 2 tak hasil modifikasi Bowo, mampu menembus 6,967 detik, mampu menempel ketat pembalap Vano Mahendra asal Jogja dengan catatan waktu 6,943 detik di kelas Sport 2 Tak Tune Up 155 cc.

Sampai Eko Babar kakak kandung M. Fatkul pemilk Baja Beton Randumas Racing Team, Jombang terpikat membangun kuda besi yang rencana diturunkan di kelas yang sama. “Tak lebih dan tak kurang, hanya sebagai hiburan dan ingin ikut meramaikan drag bike, melepas penat dari padatnya aktifitas, ”bisik Eko. 

Angga Wahyudi DJ Graha Poppy Sanjaya Racing Team, Mojokerto. Memacu pembalap drag bike makin piawai.

 

“Demikian pembalap drag bike yang berlaga, makin mudah mendapat kesempatan sparing dengan pembalap luar Jatim, yang diusung beberapa tim drag bike, ”sorot Angga Wahyudi pemilik DJ Graha Poppy Sanjaya Racing Team, yang kali ini dibela Ilham Unyil pembalap asal Kudus, dengan torehan waktu 7,222 detik di kelas Sport 2 tak rangka standar 155 cc open.  

Sebab, kalau diilustrasikan lebih mendalam, bukan teknik saat start saja yang bisa ditiru, cara memainkan durasi gigi transmisi dan memainkan interval RPM, juga bisa menjadi acuhan. "Sebagai hasil output even yang bergengsi dan diminati tim drag bike, "tambahnya.    teks - foto : enea