Dan memasuki seri pamungkas Grand Final JC Supertrack Indonesia 2019, Jaharun Circuit (21-22/12/2019), perkembangan total peserta yang berlaga diluar ekspektasi. Mengingat seri pamungkas seperti tradisi yang berlangsung di Jawa, biasa sepi peserta. Hanya diramaikan oleh pembalap motocross dan grasstrack yang akumulasi pointnya berpeluang berada di urutan teratas.
Tapi, beda di Jaharun Circuit, motocross dan grasstrack telah menjadi puncak popularitas baru bagi penghobi balap, selain drag bike dan road race, sejak dua tahun silam. “Serius, ketika ditotal, banyak pula mekanik yang berekspansi ke motocross dan grasstrack, ”yakin Rahnanda Putra jawara kelas bebek 4 tak modifikasi 125 cc senior asal Deli Serdang yang memperkuat tim Kwarcap Pramuka Palas WHK 246 Norifumi Racing Team.
Apalagi seiring konsistensi dan komitmen Jaharun Circuit, semua tim asal Sumatera mulai terpola hingga mengalami ketergantungan dengan inovasi yang ditawarkan Jaharun Circuit di setiap tahunya. Passion pembalap motocross dan grasstrack kian terukur, dengan aktifnya mengasah skill di Jaharun Circuit.
“Skema ini pula, Jaharun Circuit mampu membangun icon Supertrack, sebagai puncak kompetisi pembalap grasstrack papan atas wilayah Sumatera Utara, ”puas Ahmad Fadillah juara umum Kejurda Motocross & Grasstrack IMI Sumut 2019.
Maka, di seri pamungkas kali ini mampu menjadi indikator, mulai tampak perkembangan yang signifikan, terkait attitude, mental dan gaya bertarung pembalap motocross dan grasstrack asal Sumatera. Efek dominonya, lagi-lagi memunculkan nama-nama pembalap baru, termasuk mekanik dan manajer yang mengawalnya.
Selain pembalap motocross dan grasstrack wajah lama, juga mulai bermunculan pembalap level pemula, sebagai program sosialisasi kaderisasi tim-tim motocross dan grasstrack Sumatera yang telah berjalan. Seperti M. Khoiri, Ahmad fadillah, Arya JR, Ilham S, Hendri P, Adi Tya Purba. Mereka siap bertarung di 17 kelas yang telah dikaji matang.
Grafik peningkatan yang pesat, telah terbaca di tahun ke-tiga, tapi ini masih belum klimaks. Disaat on fire seperti ini, kita menanggapinya dengan mengembangkan sirkuit untuk pesiapan di 2020. Jadi terus kita polakan selalu dinamis, sekaligus dalam rangka percepatan perkembangan motocross dan grasstrack Sumatera, agar sebanding di Jawa.
Hal seperti ini yang kita inginkan dan terus pelajari sebagai output dari keberadaan Jaharun Circuit. “Dengan catatan soal pengembanganya kita selalu agresif dan up to date, jadi akan terus mengalir, ”yakin Dudung.
Rangsangan lain yang direalisasi oleh manajemen Jaharun Circuit juga mengacu ke nominal hadiah yang lebih berbobot. Untuk juara umum series JC Supertrack Indonesia 2019, disiapkan dua unit sepeda motor. Menarik dan termasuk langka, untuk juara umum kejurda, diberlakukan kepada pembalap level pemula, junior, senior dan MX250, dengan empat unit sepeda motor.
Selain pembalap motocross dan grasstrack wajah lama, juga mulai bermunculan pembalap level pemula, sebagai program sosialisasi kaderisasi tim-tim motocross dan grasstrack Sumatera yang telah berjalan. Dan bertarung di 17 kelas yang telah dikaji matang.
Di even spektakuler kali ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Dandim 0204 Deli Serdang Letkol Kav Syamsul Arifin, Ketua KONI Deli Serdang, Budi Amri Komite JC dan Syabra Buana Kabid Roda 2 Pemprov IMI Sumatera Utara.
Dalam sambutanya, Musa Rajeksah yang akrab disapa Ijek itu ikut bangga dengan konsistensi manajemen Jaharun Circuit, dalam menjalankan dan mengembangkan motocross dan grasstrack di Sumatera Utara dan wilayah Sumatera secara keseluruhan. “Bahkan saya berharap, nantinya Jaharun Circuit bisa menandingi even Rally Indonesia yang pernah digarap di Sumatera Utara dalam kemasan nasional, ”kata Ijek yang juga pereli aktif itu. teks - foto : enea/rudi jc