Seperti biasa, diselenggarakan guna mensinkronkan jadwal even balap roda dua dan roda empat, agar terlaksana lebih baik dan tak sampai problem. Juga hadir evaluasi berkesinambungan dari biro dan divisi roda dua - roda empat. Dengan sasaran memacu regenerasi pembalap belia dan berusaha kembali memeriahkan even roda empat.
Dihadiri oleh seluruh jajaran Pemprov IMI Jatim dan club hobi, yang aktif menggelar balap roda dua dan empat, baik off road dan on road. Kabar dari pelaksanaan even roda empat, akan terjadi beberapa perubahan. Tak lain, sebagai upaya penyempurnaan even roda empat, agar peminatnya terus tinggi. Sasaranya di off road, sprint rally, time rally, slalom dan drag race.
Untuk time rally mencoba alternatif lain, ketika meninjau dari jumlah peserta yang terus menyusut. “Tapi, mengapa di even nasional, Jatim selalu unggul, sehingga perlu dicari apa penyebabnya. Dan di sisi mana yang perlu disiasati, agar lebih aspiratif, “jelas I Komang Fery dari Pemprov IMI Jatim peslalom legend asal Surabaya.
Ide segar juga terlontar dari Yos Wiguna dari Pemrpov IMI Jatim yang lebih sering terlihat di sirkuit motocross, untuk memeriahkan off road roda empat, Yos akan menggelar rally roda dua di hari yang sama. Pertimbanganya, di penjuru daerah makin marak penghobinya.
Dengan tinjauan dan pertimbangan dari sisi safety, kelayakan trek, hari penyelenggaraan even, Juri - COC dan klasifikasi titel even. Secara teknis, kemungkinan penyelenggaraan even seperti di atas, harus ada semacam kolaborasi roda empat dengan IOF. Demikian dengan pengurus dan pengawas, harus terlibat bersama.
Lebih lanjut, harus disertakan klasifikasi regulasi, termasuk bentuk even kompetisinya, hanya adventure fun games dengan komposisi kompetisi dan games. Atau yang bisa diterima, apakah justru real competition adventure ?
Harapanya, ketika off road roda empat dan roda dua tadi ketika digelar bersamaan dalam satu titel, ada keringanan dalam pengurusan rekom. Sebab, bisa saja memakai 1 rekom. “Kalau memang faktanya animo luar biasa, pasti akan diterapkan, ”jelas Rio dari Pemprov IMI Jatim.
Agar even serupa bisa kembali marak. Sebab, even time rally untuk kejurprov, sampai saat ini belum ada yang mengajukan. Kejurnas hanya mendapat 1 seri di bulan Juni (Nganjuk atau Malang).
Bruno dari Pemprov IMI Jatim yang suka berlumpur ria di trek off road, menambahkan untuk tim scutenering perlu di seleksi lebih dulu. Sebagai pertimbangan, kejadian dan accident even of road. Kelayakan dan pemahaman teknis tim scrutenering dalam hal ini butuh dikalibrasi lagi. Sekaligus, akan mereduksi tema off road yang mengusung tag line, “No rescue no winch”.
Rinto dari Pemprov IMI Jatim, yang fokus di bidang wisata dan sosial menyambutnya cukup baik. Bahkan, kabarnya akan mensosialisasi digital Motorsport Simulator, yang memang mendekati real.
Sebagai awal dan cikal bakal pembalap, dari tinjauan telah berpengaruh positif terus meningkatkan jumlah club hobi. Dan makin lama, saya nilai akan semakin professional, sebab outputnya club penghobi ini akan lebih baik seperti club prestasi. “Harapanya memang kesana, ”yakin Rinto.
Di pra Rakerprov 2020 Pemprov IMI Jatim ini juga membahas agenda Batu Festival Otomotif Jatim, yang rencananya digabungkan dengan jadwal Jambore Pemprov IMI Jatim di bulan Maret. Melalui even yang berkenaan dengan mesin, modifikasi, retro custom, balap dan komunitas. Rencananya, berlangsung 2 sampai 3 hari.
Sisi lain, untuk even roda dua sepanjang 2020, sesuai dengan data yang masuk kemungkinan aka nada 30 even yang sudah diajukan, terbagi even on road dan off road. Pembalap yang dinaikan statusnya juga tak banyak. “Dan aturan di road race akan diberlakukan sistem rookie, novice dan expert 150 cc, ”lontar Agung YZ dari Pemprov IMI Jatim yang sering terlihat di lintasan road race.
Untuk pemakaian lokasi even road race di 2020, diputuskan dalam satu kota maksimal hanya bisa digelar dua kali even. Sebagai bentuk pemerataan lokasi even, sekaligus memancing bibit pembalap baru di wilayah yang jarang tersentuh. Dengan total kelas di setiap even maksimal 18, agar tak terjadi pembatalan kelas atau menghindari skema even yang terlalu singkat.
Dan untuk kelas executive, juga terjadi perubahan nama dan istilah kelas menjadi Jatim MX O Plus. Agar nama dan istilah ini bisa seragam, meskipun digelar komunitas yang berbeda. Sedang, kelas grasstrack yang di 2019 sebelumnya ada 7 kelas, akan dijadikan 5 kelas.
Bebek 2 tak/4 tak 125 cc standar pemula nasional, bebek modif 4 tak 125 junior, sport trail junior, bebek 4 tak 125 senior dan sport trail senior. “Untuk klasifikasi usia, ditetapkan junior s/d 20 tahun dan senior s/d 21 tahun, ”yakin Nyoman Wisnu dari Pemprov IMI Jatim yang hobi berat motocross.
Pembahasan lain yang tak kalah pentingnya adalah masalah nick name atau julukan. Di 2020 ini dilarang keras dan harus mencantumkan nama sesuai yang ada di kartu keluarga. Sedang Mini Gp, diberlakukan usia 9 tahun dan 11 tahun. Untuk komponen mesin standar dan tak boleh bore up. “Penentuan usia pembalap Mini Gp ini juga diproyeksikan, agar disaat mulai matang di usia 11 tahun jalan, bisa memulai atau ya beradaptasi di kelas ECU standar,”yakin Bambang Haribowo Ketum Pemprov IMI Jatim. teks - foto : collins