Sebelumnya tenar dengan gacoan drag bike, sempat juga menangani road race. Bahkan soal balap liar, Koto sapaan mekanik tenar era 2005 itu sempat menjadi panutan, spesial menangani sport 2 tak 155 cc dan bebek 2 tak.
Seiring dengan perkembangan otomotif di wilayah Pare, Kediri yang dominan modifikasi mesin dan modifikasi bodi, akhirya memaksa pemilik gerai dan workshop aksesories di Jl. Letjen Sutoyo No. 176, Pare, Kediri ini, berekspansi ke segmen modifikasi.
Tapi, Koto punya jiwa idealis. Motor kencang warna semarak juga terlalu norak. Koto punya konsep modifikasi yang disebutnya JDM 2W. Misinya juga ikut mensosialisasi safety riding, racing tapi juga nggak sinting.
Definisinya racing nggak sinting itu, kencang tapi semua pelengkapan kuda besi fungsional dan rasional. Misal ukuran velg dan ban, cenderung saya arahkan ke elegan, sebagai kamuflase mengindari ban kurus yang nggak safety. Demikian knalpot racing 4 tak yang bising, mulai saya ciptakan DB Killer, yang bisa diaplikasi untuk semua ragam model knalpot.
Selain itu, ragam aksesories juga mulai didatangkan oleh Koto, up grade tapak kaki, kaki-kaki, suspensi, pengereman, hingga aksesories pelengkap. Sambil jalan, saya juga memantau kebutuhan pasar yang dominan. Networking lama, seperti produk pelumas mesin 4 tak dan 2 tak juga mulai membanjiri.
Hal seperti ini memang wajar, sebab DNA racing pada pribadi Koto sulit dilepas, sehingga sangat selektif soal pengaruh pelumas dan performa mesin. Tentu saja menjadi hal menarik bagi sales dan produsen oli mesin. Konsumen juga teredukasi, saat minta pencerahan soal oli mesin dari Koto.
Konsep workshop kali ini memang dibangun brilian dan serba terstruktur. Misal, ada pasien putih abu-abu atau siswa SMA, saya langsung komunikasi dengan orang tuanya, soal kemauan anaknya saat modifikasi. Mengapa ? agar semuanya transparan, anak dan bapak bisa saling memahami. “Ingat, hobi otomotif layak dijadikan pilihan, sebagai sarana kesibukan anak ke kegiatan positif, ”wejang Koto.
Dan Alhamdulillah cara yang saya pakai ini, awalnya memang berat. “Tapi, setelah lumer dan memahami soal modifikasi dan otomotif, kadang bapaknya ikut tertular, ”tambah Koto.
Konsentrasi Koto yang mulai memasuki dunia modifikasi, bukan berarti segmen racingnya jalan di tempat. Saya terus jalankan dan menerima segmen racing. Bahkan, beberapa siswa SMK seputaran Pare, ada yang mulai magang belajar soal racing. “Sebuah kebanggaan bisa ikut mencerdaskan generasi mudah, walaupun cuman secuil persen, ”senyum Koto. teks - foto : enea
ARIESTA CUSTOMIZED
Jl. Letjen Sutoyo No. 176,
Pare, Kediri
0812 9014 5098