Prestasi Ahmad Kun Mizbauzzaman yang akrab disapa Kun Azam kian meroket, seiring komitmen dan konsistensi kedua orang tuanya, yang all out mensuport, seiring mengikuti penjenjangan di motocross. Jatuh bangun telah dilalui, hingga beberapa instruktur MX Training kondang asal Jatim, juga sempat ditunjuk oleh orang tua.
Pepatah banyak jalan menuju Roma, yang lebih jelas mengimplementasikan gaya training Kun Azam. Itu juga disebabkan keinginan orang tua yang ingin putranya merasa nyaman, saat melangsungkan training dan mengejar jam terbang.
Sisi lain, besar dan hidup di keluarga militer, memang memiliki kebanggaan tersendiri, bagi siswa SD Al Akbar, Bangsal, Mojokerto itu. Sebab, secara tak langsung orang tua Kun Azam lebih mudah menyisipkan pola fisik militer, sebagai bagian pondasi pembentukan mental baja pada pribadi Kun Azam sejak dini.
Pingin mengetahui lebih jauh lagi ? berikut hasil investigasinya dengan orang tua Kun Azam, Ipda Misbahul Munir SH yang berdinas di Polres Mojokerto.
Selamat siang pak, bisa diceritakan kapan Kun Azam mengawali karier balapnya di motocross ?
Rahasia tuhan itu memang luar biasa, di saat memberi petunjuk umatnya. Sebab, awal memulai balap Azam, hampir tak ada rencana matang dan struktur. Sekelumit cerita gemar dengan motocross itu awalnya setelah pulang dari hajatan keluarga di Bojonegoro, saat pulang ke Mojokerto mencari jalur tembusan. Dan sangat tidak sengaja lewatlah di Tanjungan, Mojokerto seperti biasanya sebagai lokasi sirkuit Gatam Hatim instruktur GHMS MX Training melatih muridnya, dari anak-anak sampai remaja.
Azam yang melihat pembalap kecil naik special engine, mendadak minta menghampiri. Setelah Azam saya ajak ngobrol dengan Gatam, apa itu dan bagaimana motocross, Azam akhirnya tertarik. Di hari itu juga, saya belikan jersey berikut apparel lengkap dan special engine 50 cc, sebagai awal penjenjangan Azam di 4 tahun silam. Hingga rutin mengikuti pelatihan Gatam di Tanjungan. Latihan pertama kira-kira 11 kali jatuh, tapi Azam Bengal dan tak mau menyerah.
Artinya bapak dan ibu Azam sepenuhnya memberi support saat awal mengenal motocross ?
Awalnya ibunya Azam yang keberatan, terkait dengan resiko yang akan diterima sebagai seorang pembalap. Tapi, setelah menerima pemahaman dan komunikasi dengan beberapa orang tua dan instruktur, kemudian ibunya Azam bisa menerima.
Bagaimana perasaan bapak, ketika melihat Azam naik special engine dan menjadi calon seorang pembalap motocross ?
Antara permintaan Azam dan niat menekuni dunia motocross Alhamdulillah selaras. Jadi nggak seperti sebuah keinginan anak kecil lain, yang senang di awal kemudian bosan. Azam saya nilai dari awal sampai sekarang menikmati proses perjalanan di motocross. Hal ini yang kemudian menjadi motivasi saya untuk basah sekalian di motocross mengawal Azam.
Dengan cara prosedural dan terstruktur seperti ini, saya merasa bangga. Sebab, Azam secara tak langsung menjadi pelopor dan duta anti balap liar, sebagai influencer kepada anak-anak yang masih belia agar memahami apa itu balap liar dan balap resmi. Saya cukup bangga dalam hal ini.
Strategi apa saja yang bapak terapkan untuk menggembleng Azam ?
Kalau boleh saya memberi wejangan lebih dulu ya mas, kekuatan tunggal dan kekuatan bersama atau hasil kolaborasi, pasti lebih tangguh kekuatan hasil kolaborasi. Sebab, lebih banyak variabel input yang bisa menjadi bekal, dasar, arahan, resep bahkan ilmu baru yang akan tersampaikan. Demikian dengan Azam, saya memakai beberapa instruktur MX Training dan semua saya anggap saudara.
Prinsipnya, mencari ilmu sebagai bekal Azam. Jadi, selain GHMS MX Training yang dikelola Gatam, pernah juga dengan Pelatih Thailand Irwan Sism, Nugroho MX Training, Kisworo MX Training dan S. Huda MX Training dan Johny Pranata Motocross Academy.
Semuanya saya nilai hebat, ada jurus dan resep yang berbeda, hingga mampu memberi input sebuah bekal ilmu baru pada Azam. Hingga penerapanya tetap berlangsung sampai sekarang, saya salut dengan semua instruktur.
Beberapa pembalap motocross kawak, kadang ikut menjadi mentor ketika kebetulan lagi latihan bersama, seperti H. Momo, Janal Chunk, Khadafi, Febry dan lain-lain. Saya kadang mengajak pembalap motocross selevel Azam yang lebih kawak. Dengan harapan ada skema pembanding, disisi mana yang perlu di push dan mana yang harus dijaga. Untuk sementara waktu Azam terbiasa sparing dengan Andika, juga pembalap motocross 65 cc.
Benarkah, untuk pola pelatihan fisik Azam, bapak yang menangani langsung ?
Jujur naluri sebagai insturktur mulai saya rasakan setelah melihat kelebihan dan kekurangan Azam. Apalagi untuk teori dan materi soal fisik, saya cukup menguasai, tinggal menakarnya kembali sesuai dengan kapasitas limit anak-anak. Bisa dikatakan yang saya terapkan hanya sebuah pola dasar fisik, kemudian memonitornya dalam sebuah grafik mencari rumus terbaik untuk menciptakan endurance lebih baik pada Azam.
Seperti lari 30 menit tiap hari, kadang pagi dan sore dan menjadi menu wajib. Kalau kebetulan tak ada waktu mungkin jadwal sekolah dan keluarga yang padat, saya gantikan treatmill. Kadang saya ajak berenang, tapi hanya sebatas happy n fun, sedikit demi sedikit saya sisipkan teknik berenang sembari merangsang perkembangan otot-otos Azam, lagi-lagi untuk endurance. Ada lagi menu wajib, yakni circuit training, untuk yang satu ini saya serahkan pada Gatam dan biasa berlangsung di sirkuit Karangpilang.
Untuk menjaga agar tetap balans saat kebutuhan fisik, siapa tim ahli gizi Azam ?
Kalau sekarang masih istri saya dan saya yang terus memantau, pola makan dan suplemen. Utama setiap makan harus ada telor, daging ayam, kentang kadang nasi dan vitamin perkembangan otak. Selain itu supleman susu yang saya anggap membuat Azam pertumbuhanya cepat, sebulan 3200 gram 4 karton. Dan resep ini nggak paten, misal ada input baru lagi yang memang terbukti, saya aplikasi untuk dimix.
Terkait dengan fase penjenjangan Azam, sejak kapan naik di kelas 65 cc ?
Sejak 2019 awal naik 65 cc dan mengawalinya di 65 cc Novice. Dan ketika dikaitkan dengan usia Azam yang kelahiran 25 Februari 2010, pastinya masih terbuka lebar peluang untuk pemantapan di 65 cc. Mulai muncul karakter petarungnya, bahkan disaat cidera ada semangat untuk melupakan sakit dan terus berjuang menjadi champion. Paling yang saya khawatirkan adalah perkembangan postur tubuh Azam. Sehingga, antara pencapaian kematangan di 65 cc dengan perkembangan postur Azam, mana dulu yang dicapai.
Sebab, kalau posturnya tumbuh cepat, rasionalnya dia pasti merasa kurang nyaman dengan riding style 65 cc. Pada bagian ini yang terus saya diskusikan dengan orang tua pembalap motocross selevel Azam dan para instruktur. Saya sebenarnya juga memiliki misi, untuk mematangkan Azam di 85 cc lebih lama, dengan konsekuensi naik lebih awal dari 65 cc. Tapi masih terus saya komunikasikan mana yang terbaik.
Bagaimana bapak bisa menumbuhkan karakter petarung pada Azam ?
Sering saya membriefing untuk melatih fokus mulai saat latihan dan sebelum berlaga di even. Membangun mental baja, semangat bertarung dan selalu berusaha berinovasi di setiap materi dan pengajaran yang diberikan instruktur, di batas kapasitas dan kemampuan Azam sendiri. Kemudian sering juga saya ajak menonton kompetisi motocross level international, seperti MX GP belum lama ini. Dari situ saya berusaha mengajak Azam untuk mengurai, membedah sampai mengkaji pembalap terhebat dan yang juara. Dengan cara ini, saya menilainya Azam makin mudah mengingat, bagaimana perilaku dan sikap pembalap motocross yang jawara dan lakukan.
Apa rencana jangka panjang Azam, terkait dengan kariernya di motocross yang mulai mengkilap ini ? Apakah bapak memilki obsesi dalam hal ini ?
Insya Allah untuk tarjet di level nasional dulu akan saya matangkan dan berusaha aktif. Sebab bagaimanapun juga, di level itu sebagai kawahcandradimukanya. Selebihnya akan saya kawal sampai di level Asia Pasific, itu tekad saya dan ibu Azam.
Siapa saja sponsor pendukung Kun Azam sampai di kelas 65 cc ini ?
Tetap privater, kebetulan ada kolega pemilik show room mobil bekas Restu Hidayah, Mojosari yang juga hobi motocross ikut mensuportnya. Dan nama tim menjadi Bhayangkara Majapahit Sejati GHMS Restu Hidayah MX Tean, Mojosari. Tapi, saya optimis dengan prestasi Azam yang terus membaik, saya yakin sponsor lain akan berdatangan untuk ikut branding. foto - teks : enea/dok
BIODATA
Nama : Ahmad Kun Mizbauzzaman
Nick name : Kun Azam James Bond 007
Orang tua : Ipda Polisi Misbahul Munir SH & Evi Arimurti
Kelahiran : Mojokerto 25 Februari 2010
Sekolah : SD Al Akbar, Bangsal Mojokerto
Kelas : 4 SD
Hobi : Renang, sepak bola