Tulungagung Bersatu Racing Team : TAMPIL MENJADI REGULATOR, MENJAWAB DINAMIKA MILENIAL PENGGEMAR TOP SPEED

Ini dia tongkrongan milenial Tulungagung pemuja Top Speed, yang lagi viral !

Disebut demikian, lantaran kuda besi hasil kreasi Fajar, begawan Tulungagung Bersatu Racing Team, sukses jadi jawara di lintasan karapan resmi.

Di kelas Sunmori Open s/d 125 cc, Raka Komang, Adit Coco dan Imam Ganyonk rider Tulungagung Bersatu Racing Team, mampu menorehkan best time rata-rata di 8,5 detik.

Awalnya, Workshop yang berada di Raya Tulungagung - Trenggalek, persisnya kalau dari terminal Gayatri, sebelum GOR Lembu Peteng, Tulungagung itu, menjadi sentral bikers penggemar Sunmori.

Faktor kebetulan, penyelenggara maupun Racing Organizer drag bike, lagi marak membuka kelas Sunmori.

Sehubungan quotanya, aktual telah menjadi alternatif kontribusi, dari total starter kelas regular di kejuaraan drag bike.

Momentum ini lantas diterjemahkan Ali Wafa rider kawak, juga penasehat Tulungagung Bersatu Racing Team, menguji coba hasil up grade performa Fajar, di lintasan resmi.

Bahkan disebut-sebut Bhakti nama saudagar asal Gamping, Besole dan identik dengan Borneo Onix Racing Team, cukup banyak berpartisipasi.

Termasuk, Rizqi Subur, Big Boss "Subur Showroom Mobil Bekas, Tulungagung", tampil mensuportnya.

Karena misi dan tujuan Tulungagung Bersatu Racing Team ini, jelas dan logis !

"Alhamdulillah, milenial yang awalnya hobi gas poll di jalan raya, sekarang jadi terobsesi di lintasan resmi, khususnya di lingkungan Tulungagung Bersatu Racing Team.

Bahkan, saya juga memimpikan, Tulungagung Bersatu Racing Team ini, bisa menjadi wadah, komunikasi dan koordinasi, para milenial penggemar Top Speed di Tulungagung, "semangat Ali Wafa.

Ilustrasi berjalanya demikian, fenomena otomotif segmen milenial pemuja Top Speed hingga saat ini, seperti bola liar dan saling membentuk tradisi salah kaprah.

Seperti, mencari lokasi kopdar, jika ada kesempatan gas poll bareng !

Belum lagi pengaruh gelombang dan dinamika siswa SMK sederajat, yang lagi on fire di segmen ini, sampai berdampak pada merebaknya workshop racing rumahan.

"Nah, ketika menakarnya dan meninjau jam terbang, tentu sisi safety mutlak dan tegas dipertanyakan, "sebut Ali Wafa.

Atas pemaparan itu, saya dan simpatisan Tulungagung, yang peduli pada dinamika milenial, sepakat menjadikan Tulungagung Bersatu Racing Team ini, menjadi rujukan untuk belajar bersama, berkarya bersama, berprestasi dan maju bersama, untuk nama Tulungagung.

"Saya juga telah memberikan input, agar segera mengkoordinasikan untuk membuka pelatihan start drag bike.

Dalam menyambut program regenerasi dan kaderisasi rider Tulungagung, yang mulai mati suri, "himbau Fajar.    enea