Di gerai aksesories perangkat eksterior yang satu ini, memiliki nama beragam. Paling keren disebut sebagai liver guard, ada pula yang menyebutnya pro guard. Tapi, di komunitas adventure lebih familiar disapa hand guard. Mutlak menjadi menu kebutuhan utama rider mania adventure, sebelum membelah belantara atau trabas.
Hand guard di adventure sering kali dimanfaatkan, mengamankan ruas jari dari ranting dan duri tumbuhan liar di hutan. Sekaligus pengaman profil bahan tuas rem dari problem bengkok dan patah. Sebab itu, hand guard konsumsi adventure mengutamakan bahan dibanding estetika.
Beda saat hand guard diaplikasi bikers mania touring. Hand guard, dimanfaatkan beragam. Melindungi tangan dari dinginya hawa malam, dengan adanya teflon penangkis angin. Tapi, ada juga yang menyebutnya sebagai pengaman tuas rem depan.
Sebab, ketika menyelinap di kemacetan saat bersinggungan dengan kendaraan di samping atau depan, posisi tuas rem tetap bebas, sebab terjaga oleh hand guard.
Dan sejak 4 tahun silam, pro guard mulai marak diaplikasi di dunia road race. Mutlak dibutuhkan rider saat aksi late braking, yang biasa bergerombol.
Ketika tak ada pro guard, tuas master rawan tergencet rival di depan. Momen ini yang paling rawan, mengingat master rem depan kuda besi road race over spek, colek dikit pasti ciet. Jadi, bisa dibayangkan saat tergencet, apalagi disengaja oleh rival didepan.
Belakangan ini, pro guard mulai menjadi kebutuhan rider supermoto. Pertimbanganya sama seperti rider road race, bahkan aksi late braking di segmen ini lebih over.
Tapi, seiring dengan perkembangan komunitas otomotif yang variatif, mulai dari touring enduro sampai racing look, maka pro guard lambat laun jadi incaran. Dijadikan sebagai menu pelengkap, penguat roh modifikasi.
Melihat terobosan pasar yang sangat menjanjikan, Racing Boy (RCB), lewat distributor resminya yaitu PT. Enwan Multi Partindo dengan merk GP Series, menawarkan inovasi terbaru, terkait desain pro guard yang lebih fashionable.
“Desain pro guard GP Series ini, memiliki desain yang terbilang kompartibel untuk semua jenis motor maupun matic dan semua tema modifikasi, bahkan untuk konsumsi road race dan supermoto, bisa mengaplikasinya, “beber Rio Tan dari RCB yang melempar di pasaran dengan harga eceran tertiggi Rp. 1.010.000 hanya untuk sisi kanan saja.
Relatif tingginya harga pro guad RCB tipe GP1 ini, juga dipengaruhi dari material bahan yang ringan tapi kuat, selain itu finishing prosesnya khas akseso Italy. “Jadi, inovasi kita terbaru pointnya ada disini, “promo Rio Tan. Tapi, tak perlu khawatir untuk segmen menengah, sebab RCB tetap akan meluncurkan seri GP2, dengan harga lebih bersahabat, yakni Rp. 455.000 (HET). “Style fashionnya tetap memikat, dengan pilihan warna biru dan merah, ”tambah Rio Tan. teks - foto : enea/dok