FDR Geonerations Bupati Cup Road Racing Championship 2019 - Seri IV, Sidoarjo : MENUMIS CHICANE

Handicap chicane. Lebih singkat dengan teknik menumis. Handicap chicane. Lebih singkat dengan teknik menumis.

Bukan soal monoton atau kurang inovasi soal desain sirkuit. Tapi, lebih ke memaksimalkan lahan yang ada. Posisi Pager Wojo, Sidoarjo yang berada di tengah kota sudah menjadi point plus. Kita dari Ocean Enterprise sudah merasa banyak terima kasih, atas dukungan instansi pemerintahan Sidoarjo, termasuk H. Saiful Bupati Sidoarjo atas terselenggara dan kelancaran jalanya even FDR Geonerations Bupati Cup Road Racing Championship 2019 seri 4 ini.

 

Kondisi trek lurus seperti ini yang kemudian dikreatifi Frangky dengan menambahkan chicane di tengah straight, setelah u-turn. Komoditas power atas jadi acuhan, untuk melayani straight kisaran 400 meter. Antara taktik skill rider dan performa mesin, tetap berbanding 50 : 50.

Selain, dipacu harus pandai memainkan power band, rider juga harus jeli memperhitungkan racing line di sudut yang lebih lebar. “Analoginya, ketika memakai jalur lebar, otomatis peluang memacu speed bisa lebih tinggi dan tak lagi tereduksi manuver tertib di racing line, ”sambar Jeany Harmono yang kali ini mampu di peringkat ke dua kelas Supermoto Master Minimal 35 Tahun. Jeany menyebutnya teori menebas chicane ini lebih pas disebut dengan istilah “menumis”.

Favian Naztwo Racing Store Lancar Jaya Koizumi Racing Team. Memilih kontrol speed permudah manuver & teknik menumis.

 

Beda dengan Favian rider Naztwo Racing Team, jawara kelas ECU standar. Sebelumnya telah debriefing oleh Dimas Kresek daddy sekaligus instruktur yang merangkap sebagai mekanik. Bermain racing line tipis di trek Pager Wojo, Sidoarjo menjadi pedoman. Memang dibutuhkan perhitungan presisi, sebab chicane kali ini terhitung diperuntukan menu top speed.

Jadi tak mungkin dilangsungkan dengan rebahan, bisanya dipandu manuver. Nahan gigi 4 lebih pas dikonsumsikan buat mengontrol speed. Tahan dan buka throttle, lebih mudah mengatur manuver dibanding full throttle. Pertimbangnya, postur Favian yang relatif lebih nyaman dengan trik ini. Favian di kesempatan ini tampil lebih semangat, setelah dimotivasi Sandi juragan keramik asal Ngoro, Mojokerto sponsornya.  

Kiki Aranxa. Lebih matematis in chicane ditusuk lebih awal.

 

Beda dengan Kiki Aranxa, menu Sentul besar dan kecil telah terbiasa. Maka chicane kali ini, dipangkasnya dengan full throttle. Kiki piawai menggoyang kuda besinya, rumusnya lebih matematis. Sisi out lebih awal dan saat in penguasaan jalur lebih leluasa. Kiki jadi ninggal setengah lap rivalnya di depan, eh di belakang. Kan hampir sama, setengah lap Kiki ketemu lagi rivalnya berganti di depan.

Bobi & Kiki. Memiliki ciri khas sama & gengsi tinggi soal jaga jarak.

 

Boby yang berada di tengah sirkuit jadi terus tersenyum. Ini mungkin yang namanya reinkarnasi. Boby dan Kiki memiliki gaya tarung beda. Saat performa diatas angin, jangan harap bisa mendekatinya. Boby dan Kiki sama-sama memiliki gengsi soal menjaga jarak. 

H. Ali Yasidal Bustomi, Ali Yusuf Gapura crew 181 Racing Team, Sampang. Performa mesin di puncak terbaik & obsesi menjadi jawara.

 

Kondisi trek kali ini juga menguntungkan Gapura 181 Racing Team, Sampang milik adik kakak H. Ali Yasidal Bustomi dan Ali Yusuf itu. Tim yang diperkuat rider M. Gufron, M. Rudin dan Firna Wirna, mulai menemukan best performa pacuan. Poniran mekaniknya menyebut motor-motor yang dipakai laga di Sidoarjo telah mengalami repair spare fast moving, baik bebek 2 tak dan MX King yang turun di kelas ECU standar. Maka, wajar ketika M. Gufron dan M. Rudin berjaya di beberapa kelas bebek 2 tak, di even ini.    teks - foto : enea