Performa dan prestasi tim GTX AMRF Hasil Bumi KRP ART C Squad JTMX 46 Production, Ngawi, terus menampilkan hasil luar biasa. Terhitung sejak pertengahan 2018, selalu mendominasi kejuaraan GTX di Jateng dan Jatim.
Solidnya kerjasama tim menjadi kunci kesuksesan, sebab di belakangnya tim yang selalu menjadi jawara di setiap even GTX, ada sosok saudagar sebagai pemuka otomotif tanah air. Dia adalah H. David Suryapratama, putra asli Ponorogo yang mensuport dan menjalin kerjasama dengan tim yang dikelola oleh Bambang Ismahardi asal Ngawi.
Misi bergabungnya H. David, juga sebagai upaya mempercepat pencapaian skill Satrio Bangun Putra Pratama putra H. David, yang mulai mengembangkan skill di level Sport Trail Junior Open. Sekarang Satrio sapaan putra H. David itu, jadi lebih mudah berasimilasi dengan Kiki Cahya Andika, tracker potensial yang lebih dulu bergabung dengan Bambang.
Proses terjadinya transfer ilmu lebih berjalan, Satrio bisa langsung mengintip gaya bermain Kiki. Ada proses pembanding yang menjadi input Satrio, baik cara memenej fisik, hingga memainkan racing line. “Bahkan sampai detail pola menjaga RPM, saat mengatasi tebalnya kontur tanah, makin mudah tersampaikan, ”nilai H. David.
Skala prioritas, serangkaian even-even GTX menjadi rujukan, untuk mempertinggi jam terbang Satrio. Termasuk saat mengikuti laga Swallow Designone Excel Indiel Series 2019, Seri 4, di Jepara (12-13/10/2019), Satrio dan Kiki turun di satu kelas, yakni OMR CRF Polisport Pemula dan FFA Pemula Open.
Pada fase ini, Satrio makin mudah improve dan mengembangkan inovasi gaya membawa kuda besi. Juga lebih jeli mengenal kemampuan limit power mesin. Hingga berujung pada proses menusuk racing line lebih efektif. Sampai disini, Satrio tinggal memupuk bekal mental bertarung, hingga mengambil keputusan dibawah tekanan.
“Over all, skill Satrio mulai menampakan peningkatan, sebagai input positif dari ruitnitas training dan aktifnya di laga GTX, ”komentar Bambang. Bahkan dengan masuknya Xapril instruktur fisik croser tenar asal Blitar yang sekarang mengawal Satrio itu, mulai menampakan hasil. “Selain bobot mulai menurun, dari sisi endurance juga dapat. Satrio mampu menjaga konsentrasi hingga akhir lap, sampai merumuskan strategi yang sifatnya spontanitas saat berlaga, ”bangga Xapril.
Di momen yang sama, Kiki lagi-lagi mampu menyandang predikat sebagai tracker terbaik yang mulai diincar statusnya di pemula. Sebab, di setiap even Kiki selalu mendominasi hampir lebih di 3 kelas. Termasuk di even gawean Indiel dari Indiel Enterprise. Kiki berhasil menjadi jawara di 5 kelas, terbagi yakni FFA Junior Open, Bebek Standar Pemula Open, Bebek Modif Pemula Open, OMR CRF Polisport Pemula dan Matic.
Gemilangnya prestasi Kiki ini pula yang kita harapkan mampu membawa euforia dan energy positif bagi Satrio, untuk terpacu menjadi champion. “Selebihnya, pembentukan attitude seorang tracker bagi saya, yang harus dibangun seiring sejalan, apalagi di masa pertumbuhan seperti Satrio saat ini,”yakin H. David. teks - foto : enea