Memo X Habib Top Ten Predator Racing Team, Probolinggo : SEMANGAT MENGANGKAT DUTA ANTI BALAP LIAR !

Memo X Habib Top Ten Predator Racing Team, Probolinggo. Duta anti balap liar Probolinggo, merubah pola pikir remaja milenial penghobi balap liar & kembali kibarkan nama Predator. Memo X Habib Top Ten Predator Racing Team, Probolinggo. Duta anti balap liar Probolinggo, merubah pola pikir remaja milenial penghobi balap liar & kembali kibarkan nama Predator.

Taufik berani tampil beda, pria yang menjabat sebagai Chief of Territory Memo X, Probolinggo, salah satu media on line terkemuka di tanah air, itu memiliki misi lain saat menakodai Memo X Habib Top Ten Predator Racing Team, Probolinggo. Jadi tak sekedar memburu prestasi dan angpau. Taufik yang mengkonfirmasi saat di kesempatan laga Road Race Openchampionship, Batu (17/11/2019) itu,  terinspirasi oleh acara di metro TV, Melawan Lupa”.

 

Terepresentasi pada tim road race yang diusung, memakai pembalap kawak Probolinggo Amin Predator dan Puguh Predator. Nama Predator di kota penghasil mangga itu seperti legend dan tak bisa terkikis oleh jaman. Itu hebatnya Predator !

Predator yang dulu di belakangnya ada nama Roy sebagai big boss salah satu pengusaha otobus AKAS, Probolinggo itu, macam bapak asuhnya pembalap Probolinggo.

Hampir semua pembalap asal Probolinggo, besar dan tumbuh kembang atas jiwa sosial Roy yang tinggi. Sarana dan prasarana selalu terjamin, termasuk uang entertaint. Seperti Doni Bule Lokal, Utoro Michael “Utoro” Jordan, Mugix Antik, Puguh Djarum, Nyo F1Z, Amin Bukopin dan masih banyak lagi.

Bahkan sampai sekarang nama Predator tetap setia dipakai, termasuk oleh Taufik sejak dua tahun silam saat turun di road race. Taufik ingin mengangkat nama Puguh dan Amin, sebagai pilot project “Duta Anti Balap Liar” Probolinggo.

Skemanya seperti ini, “Puguh dan Amin akan kita undang di acara talk show santai, bisa juga disebut ngopi bareng, syukur-syukur ada sponsor penyedia lahan. Di ruang itu, kita persilahkan Amin dan Puguh untuk mereview kisah perjalanan awal menggeluti balap liar, sampai menjadi pembalap nasional.

Apa sih dampak balap liar, bagi sekolah, keluarga, tetangga, masyarakat luas dan sebuah citra daerah. Lantas apa manfaatnya setelah turun menjadi pembalap resmi dan berprestasi. Pointnya, agar ada pembanding yang mampu mengkoreksi memori remaja-remaja milenial.

Dari sini kita ingin meramu, sebuah konsep pemikiran bahwa hobi remaja milenial penyuka kecepatan ini, jangan sampai dilarang atau dilawan. “Tapi alangkah baiknya, kita semua bergandengan tangan semua instansi, untuk mengakomodirnya dalam sebuah ajang pembentukan mental sportif, prestasi di jalur yang dibenarkan, yakni balap resmi, ”urai Taufik berapi-api.

Sementara akan kita tawarkan empat variabel olahraga otomotif, yakni road race, drag bike, motocross dan adventure. Ke-empat variabel otomotif ini nantinya akan diwadahi dalam sebuah sarana sport center yang sifatnya terpadu.

Memang impian ini setinggi langit, tapi ingat sebulan lalu kita sudah ada pembicaraan dengan pemuka pemerintahan Probolinggo dalam perencanaan pembuatan sport center. “Jadi tak ada lagi cerita yang suka road race dianaktirikan dan sebaliknya, semua akan kita diskusikan untuk mengakomodirnya bersama, ”yakin Taufik.

Dengan semangat visit Probolinggo 2020, kita ingin melawan lupa, kembali mereinkarnasi semangat petarung-petarung otomotif Probolinggo era 90. Sekaligus, merubah pola pikir remaja milenial tampil lebih positif dan aktif menjadi influencer.

Dan sebagai efek horizontalnya, saya yakin pengusaha level atas, menengah sampai bawah sekalipun, akan kebagian berkah.  “Iya toh, yang suka mandi di bathup akan pilih hotel berbintang mewah, penyuka kuliner pasti mencari makanan khas di pelosok Probolinggo, termasuk ketika mau pulang pasti memburu oleh-oleh khas Probolinggo, ”promo Taufik.   teks - foto : enea