Kapasitas fisik crosser, sejatinya dipersiapkan matang, untuk mendapatkan performa terbaiknya menghadapi laga.
Baik saat melangsungkan training, maupun persiapan menghadapi laga kejuaraan.
Agar serapan ilmu berbanding best performa fisik crosser, dapat ditunjukan melalui variabel teknik sampai kecakapan diatas kuda besi.
Ada fase dan timing kondisi crosser yang dinilai proporsional, saat mengeksplore kemampuan skill-nya.
Kalau ditorehkan ke grafik, setelah pemanasan ada siklus kondisi fisik yang benar-benar prima.
Dan tepat ketika dikonversi dan dijadikan momentum dalam mengawal perjalanan sebuah laga.
Mengingat, secara ilmiah peredaran darah dan cardio, berada di kondisi terbaik, berikut akurasi respon anatomi yang lebih memadai.
Akurasi dan respon motorik terbentuk makin presisi, ketika dikonversi ke gaya balap jadi lebih taktis.
Akan tetapi pembentukan kondisi seperti ini, memiliki rentang durasi produktif, sehubungan puncak kemampuanya.
Itu artinya begitu pentingnya susunan rundown jadwal race, terkait jedah warming up ke jadwal race.
Paling ideal, rentang durasi warming up ke jadwal race bisa diplot di 30 menit.
"Sebab fase ini yang sesungguhnya dibutuhkan oleh crosser, "kata H. David Rigi daddy Ananda Rigi dan Marcellino Rigi crosser nasional yang kini membela RMS MX Team.
Include didalamnya, pihak Racing Comitee, juga harus bisa mengakomodir kebutuhan Divisi Teknik, misal terjadi proses reseting.
Entah kebutuhan merubah setingan suspensi, final gear, remap ECU/ECM atau komposisi jeting karbu.
Ketika mengacu pada point ini, maka begitu pentingnya kesempatan sesi free practice, sebagai pembukanya.
"Dengan harapan, crosser bisa mengkomunikasikan lebih intens hasil reseting, baik performa maupun piranti penunjang safety-nya, "ulas H. David.
Termasuk jedah di waiting zone, sebelum ke grid position, idealnya harus tetap mengalir, hingga race bergulir.
Kalau memang mendekati isoma, di jadwal race mana yang harus ditangguhkan, juga harus diperjelas.
Jangan sampai crosser sudah pakai jersey, protector dan apparel, lantas dijedah oleh isoma.
Sebab, ketika dikalkulasi dengan suhu sirkuit, tentu menguras fisik, sekalipun prosentasenya kecil.
"Karena masa recovery, harus benar-benar menjadi kondisi paling nyaman bagi crosser, dalam mengembalikan stamina, "himbau H. David.
Terlebih lagi, saat menghadapi tingginya tensi kompetisi, seperti skala kejurnas.
"Maka, saya harapkan Kejuaraan Nasional Motocross 2023 Seri 2, Cimenyan, Bandung mendatang, yang hanya melagakan kelas MX, bisa menjadi sebuah event aspiratif bagi crosser tanah air, "tegas H. David Rigi. enea