Menjadi GTX Team, yang diyakini akan kembali menghidupkan jagad GTX di tanah Bathoro Katong.
Tenar dengan trade mark "Karya Telur GTX Team Ponorogo", milik Ardian salah satu exmud milenial yang berkecimpung di moda bisnis ayam petelur.
Ingin bernostalgia, seperti saat masih aktif gass poll dengan panji BM Jaya MX di 2017, menjadi alasan Ardian lantas membangun Karya Telur GTX Team Ponorogo dan kembali berlaga.
Di sisi lain, Ardian melalui Karya Telur GTX Team Ponorogo, ingin menjadi "kompor", penyulut kebangkitan Ponorogo di jagad GTX.
"Sebab, secara kapasitas dan porsi, GTX di Ponorogo layak untuk dihidupkan, terlebih ketika dipertimbangkan dari fasilitas berupa sirkuit MX GTX yang telah tersedia di Ponorogo.
Selaras, dengan bejibun-nya engine builder di Ponorogo, yang identik tampil menjadi kuda hitam, "jelas Ardian simpati.
Bahkan, Ardian juga terobsesi merangsang milenial Ponorogo, agar segera beralih ke event prestasi, di saat maraknya karapan liar di karsdenan AE.
Latar itu, dalam menjalankan bahtera "Karya Telur GTX Team Ponorogo", Ardian lebih menonjolkan konten lokal !
Faktanya untuk tracker, mendaulat M. Justine putra Vico sosok pelaku kawak otomotif Pribumi Ponorogo.
Sekilas infonya, hingga saat ini M. Justine masih aktif menimba ilmu di Nugroho Motocross Training.
Sejak belia, M. Justine ditempa menjadi sosok petarung potensial oleh Tri Priyo Nugroho, instrukturnya.
Dan sekarang adalah pembuktian M. Justine mengumbar power diatas kuda besi GTX berbasic bebek Jupiter 130 cc.
Demikian engine builder, dipercayakan pada Anton begawan TWDKW2, dengan basecamp di kawasan Jl. Ronggo Warsito, Ponorogo.
Ajang GTX menjadi tantangan baru bagi Anton, yang awalnya berbasic engine builder drag bike dan kini dipaksa research, mencari best performa Bebek Modif Pro kendati usianya masih di 16 tahun.
Detail korekan Jupiter Z yang diadopsi terbilang istimewa, hasil transformasi data korekan kuda besi drag bike.
Seperti pemakaian blok silinder dari Moto 1, dengan liner berbahan ceramic dan dikombinasi piston FJN ukuran 55,25 mm.
"Point ini, paling krusial, penunjang durability kuda besi grasstrack yang dominan di gasingan atas, "jelas Anton yang mengadopsi kopling house TDR dengan 6 pegas kopling.
Agar HP dan torsi lebib merata dikonversi ke speed, juga atas input M. Justine, maka gigi rasio oleh Anton diracik ulang.
Mengusung perbandingan gigi 1(13-36) dan 2(17-28), serta disempurnakan final gear 13-53.
Konsekuensinya, jalur gas segar dirancang lebih lega, melalui over size katup 28 mm (in) dan 24 mm (ex), untuk melayani debit VP Fuel dari Keihin 28 mm ex NSR SP 150.
"Pamungkasnya program timing pengapian, saya adopsi CDI Rextor Pro Drag, berkonsep DC Totalos, "detail Anton yang mematok lift cam in - ex di 9 mm.
Skala prioritas, ini masih awal mula kiprah Karya Telur GTX Team Ponorogo di jagad GTX dan perjalanan masih panjang.
"Proses ini yang kami nikmati, untuk merepresentasikan From Zero To Hero, tetap ada tahapan, evaluasi.
Agar, disaat mencapai kematangan, ada input data dari hasil research serta test case, dan tak seperti buah karbitan, "senyum Ardian berfilsafat. enea