Sungguh mulia misi dan visi Bowo, pemilik tim Bima Putra Motor Sport Junior, Tulungagung. Dengan media road race, Bowo pengusaha telur tenar asal Aryojeding, Rejo Tangan, Tulungagung itu, ingin meneruskan eksistensi legenda balap Tulungagung, meskipun sekarang telah ramai regnerasi di wilayah Tulungagung.
Bowo mantan pelaku di era 80 an, sebagai pembalap grasstrack, pernah juga turun di road race. Bowo kembali turun gunung, bedanya saat ini Bowo mengawal putranya, yakni Andaru Bomber, yang genap 2 tahun turun di road race.
Tak ada istilah terlambat bagi Bowo, dari perspektifnya road race itu atraktif dan fleksibel. Dimulai kapan pun bisa, asal ada kemauan, niat dan obsesi menjadi champion. Termasuk saat mendidik Andaru yang masih duduk di bangku SMP MTSN 3, Tulungagung itu.
Kelas yang diikuti masih di seputaran MP5 dengan Honda Sonic 150, MP6 memacu Honda Supra X 125, MP4 pakai Honda Blade, Matic 115 cc Pemula berbasic Beat dan MP7. Skema pelatihan yang diterapkan Bowo memiliki dasar dan pertimbangan kuat, sekaligus rasional.
Kalau bebek dan matic tetap buat pembentukan jam terbang serta pemantapan skill, saat mengikuti laga open road race dan kejurprov. Sedang, Sonic 150 dengan riding style sport, sengaja dipersiapkan untuk penjenjangan di level nasional, sesuai kelas yang telah disosialisasikan. “Dari total kelas yang diikuti ini semua, saya yakin Andaru ada inisiatif untuk mempersiapkan fisiknya, ”yakin Bowo.
Dari perhitungan Bowo, Andaru masih ada peluang tampil di even nasional. Saya juga semakin optimis, setelah 6 bulan awal mengikuti balap di 2017, prestasi dan potensi Andaru luar biasa. Banyak juga kerabat dan kolega dekat yang menilai dan yakin, bahwa Andaru ada potensi jadi jawara di level nasional. “Dan saat ini merupakan fase dan steping kesana,”yakin Bowo.
Untuk pelatihan skill, ditangani Frenda Maulana kakak kandung Andaru, juga mantan rider road race. Sebelumnya, Andaru sempat digembleng di racing school milik Dedy Permadi, Jogja. Dengan Dedy, jiwa besar dan mental juara Andaru saat berlaga, mulai terlihat kuat.
“Tapi, karena rutinitas sekolah dan harus tetap belajar, untuk mengikuti pelatihan di racing school milik Dedy, saya putuskan hanya saat liburan. Tapi, seminggu 3 kali, tetap berlatih dengan kakaknya,”urai Bowo yang menggandeng tuner potensial DWI LKS asal Blitar. teks - foto : enea