Makin kesini seolah menjadi kabar baik bagi penunggang sport 4 tak Fuel injection. Prediksi dan spekulasi Fuel injection membungkam performa karbu, makin terbukti nyata.
Bukanya karbu nggak jago, pasti behind the scene-nya hening merenung, memutar otak, untuk menjawab tantangan Fuel injection. Point ini optimis terus memicu perang saraf, Fuel injection versus karbu.
“Mantapnya, segmen gengsi berbalut kompetisi ini, sebagai indikasi dinamika otomotif makin tumbuh dan berkembang, ”lantang Andik mekanik RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo. Kali ini Andik asli Caruban itu, kebagian tugas up grade performa CB 150R.
Bahkan, dari efek horizontalnya, industri kreatif otomotif makin inovatif, seperti workshop yang memiliki benchmark racing, bengkel bubut, pengrajin knalpot, sampai produsen option part racing.
Kalau sudah terbentuk pola pikir seperti ini, memang berat bagi mekanik yang masih berkutat dengan karbu. “Sebab, sarana dan prasarana upaya mengorbitkan Fuel injection pelan tapi pasti, makin komplit, ”nilai Risqy Fahrizi pemilik CB 150R di Jl. Mastrip 173, Surabaya.
Latar belakang ini, remaja pemilik galeri keramik dengan nama Murah itu, makin terobsesi menjadi champion. “Meskipun bukan champion di sirkuit, minimal bisa nempel herex, kalau bisa ninggal, ”lontar Risqy yang distribusi market keramiknya menguasai wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo itu.
Makin spesial, Risqy juga terklasifikasi sebagai remaja milenial yang visioner. Mudah klop saat mengkomunikasikan keinginan dan obsesinya ke Andik, sehubungan limit up grade kompartemen mesin yang safety dan bengis.
Tawaran tipikal long stroke diamini Risqy, sebagai penyanding bekal 6 speed CB 150R. Kompartemen ini, piston dipilih aftermarket 66 mm, dipadu stroke up 68 mm. Konsekuensinya, daun as kruk wajib ditambal las 4 mm.
Pengaruh counterweight daun as kruk, makin ringan melawan tingginya tekanan kompresi. “Konversi ke speed di rentang variabel RPM lebih jalan, ”yakin Andik.
Termasuk melalui program ECU BRT Juken 5, doping HP dan Torsi disempurnakan. Durasi semburan injector 7,8 detik atau setara 669 derajat di gasingan 11.000 RPM.
“Ketika dimasukan ke rumus analisa prosentase debit gas segar, berada di 92% dari batas maksimal 100 persen, ”detail Andik yang mengadopsi injector Ninja Mono 250 cc.
Praktis inlet throttle body dibesarkan menjadi 38,5 mm berikut penggantian coin dan tambahan velocity stack. Diteruskan diameter intake yang saat ini makin besar di 28 mm. Hasil uji coba, diameter intake yang makin besar ini, lebih proporsional mengakomodir debit udara dan gas segar, kendati katup masuk masih OEM 24 mm.
Sedang exhaust dijadikan 30 mm diback up katup 21 mm. Jelinya, flow gas buang ini masih dikelola oleh Andik, sebagai kontribusi speed di RPM tengah atas.
Mengetahui skema korekan mesin seperti ini, Swega CEO RAT Motorsport, menyelaraskan dengan konfigurasi ukuran knalpot yang tepat sasaran.
Pada prinsipnya, jangan sampai racikan option part yang serba terdata dan terukur ini, hasilnya jadi nggak maksimal, hanya karena salah data ukuran knalpot.
“Maka, disini saya berusaha merepresentasikan desain knalpot RAT Motorsport ini, sesuai kebutuhan mesin, ”urai Swega yang mengaplikasi konfigurasi knalpot ukuran leher 35 mm, bafel 38 mm dan sarangan 51 mm.
Lebih lanjut, data camshaft dari tipikal mesin saat ini, turut diselaraskan. Dengan data in open di 19 derajat dan close di 57 derajat, menghasilkan lift 730 mm.
Kalau data camshaft ex open di 54 derajat dan close di 18 derajat, dengan lift 720 mm.
Untuk karakter power ditentukan melalui re-map ignition di 38 derajat saat gasingan menengah dan 33 derajat di puncak. Agresifnya peningkatan grafik HP dan torsi ini, final gear jadi diperberat menjadi 14-38. Dipakai touring jadi tetap nyaman, saat memburu spot instagramable, bagian hobi Risqy. teks - foto : collins