Kelas supermoto s/d 180 cc pemula open dan OMR Honda CRF s/d 180 cc open, selalu menarik dan menjadi pusat perhatian audiens sepanjang even road race. Tapi, serasa ada yang hambar, saat komuintas tak dilibatkan langsung.
Agus Tholey pembalap Rabbani MX Djagung Conk Speed, Malang berusaha memberikan ilustrasi, “Kalau kelas regular di road race dibuka karsidenan dan lokal, saatnya kelas supermoto menyentuh kearah sana.
Sehingga, kelas supermoto yang menjadi bagian di kelas kejurprov dan open road race di Jatim, tak hanya milik pembalap supermoto. Sebab, kalau dibedah lebih lanjut, supermoto sebenarnya layak dijadikan alternatif kompetisi rider adventure dan komunitas supermoto, yang embrionya selalu ada di setiap daerah.

Test casenya, juga bisa meninjau even Trial game Asphalt. Bahkan diluar prediksi, minat rider dengan latar belakang komunitas supermoto, ternyata luar biasa. “Sebagian juga ada dari penghobi adventure, ”yakin Agus yang juga menjadi jawara di dua kelas supermoto di Grand Final IRC Honda NHK Kejurprov Road Race Jatim 2019, Lumajang.
Secara fungsi, bisa memberikan kesempatan dan ruang bagi penghobi kecepatan dengan basic kuda besi supermoto. Dan kedua pastinya untuk stimulus regenerasi rider-rider supermoto itu sendiri.
Dengan harapan, kelak di lingkup Jatim akan digelar puncak kompetisi supermoto, dengan rider-rider yang besar dan berkembang dari even road race tadi, sebagai pemantapan.
Mengapa penting ? “Agar rider-rider supermoto dari kalangan komunitas tadi, saat berlaga di even nasional seperti Trial Game Asphalt, di kelas komunitas tak lagi menjadi follower atau juru kunci, ”papar Agus. teks - foto : enea