Nama mekanik Kemo Sanjaya kembali mengkalibrasi catatan waktu kelas sport 2 tak 155 cc rangka standar. Gara-gara Kemo, sapaan mekanik berpostur subur asal Jogja itu, persaingan sport 2 tak 155 cc rangka standar kembali ramai.
Ramainya bukan sekedar total starter yang selalu bertambah dari kontribusi peserta lokal, tapi para juragan atawa big boss juga ramai mengatur strategi, terpacu menjadi terbaik di kelas ini. Kemo disini tampil menebar serum.
“Alasan itu pula, champion di kelas ini tak bisa ditebak, sebab podiumnya naik turun. Lengah dikit pasti ditempel ketat, atau bisa jadi justru diovertake, ”komentar Pedro Chief Head DJ Team Graha Poppy Sanjaya Racing, Mojokerto, saat turun di even Kapolres Cup Gudang Garam IMS Drag Bike Openchampionship 2019, Kediri (3/10/2019).
Angga Wahyudi pemilik DJ Team Graha Poppy Sanjaya Racing, Mojokerto, yang lama bermain di drag bike, tentu paham dengan seluk beluk dunia persilatan sport 2 tak 155 cc rangka standar open.
“Kemo bagi saya masih terbaik, namanya lagi di atas angin, ”kata Angga yang juga seorang DJ tenar se-Asia itu. Inovasinya brilian, performa tahan lama, asyiknya Kemo ramah dan bisa menuruti kemauan rider. “Artinya, tak melulu mengkambing hitamkan rider, ”nilai Angga.
Bahkan, Kemo bela-belain datang langsung ke sirkuit, mencermati suhu, gaya start pembalap, mode sensor start hingga tradisi pit crew drag bike di Jatim.
“Over all, karakter masih banyak persamaan, tinggal mencari chemistry dengan rider, serta menebar energy positif ke pit crew, soal perilaku, konsistensi dan konsentrasi jaga performa kuda besi, ”yakin Kemo.
Kabar baiknya, Ilham Unyil rider DJ Team Graha Poppy Sanjaya Racing, Mojokerto, saat berlaga di even Kapolres Cup Gudang Garam IMS Drag Bike Openchampionship 2019, Kediri, mampu mengukir catatan waktu 7,222 detik di kelas sport 2 tak rangka standar 155 cc open.
Catatan waktu Ilham cukup rapat dengan rider Adi Ucil, yang terpaut di 7,223 detik, Wildan Kecil di 7,240 detik dan Dafi Mini di 7,240 detik. Dengan demikian, Ilham telah brhasil menjaga tahta rider terbaik di kelas yang selalu menjadi primadona itu.
Reviewnya, Ilham telah lama menjadi incaran Angga, setiap kali turun di Jateng dan Jogja. Ada perbedaan mendasar pada performa Ilham, selain attitude sebagai rider professional, karakter Ilham juga tak mudah puas.
“Selalu mengejar dan mencari tahu pemecahan masalah mengikis reaction time dan meminimalisir kesalahan, optimis Ilham sebagai calon penerus rider potensial di tanah air, ”yakin Angga yang Aparel racing Shop-nya kebanjiran orderan t-shirt dan jersey bertema Kemo Sanjaya itu. teks - naskah : enea